SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak bagi kesehatan fisik setiap orang, namun juga kondisi keuangan mereka. Dilansir dari tempo.co, sebab, ada beberapa orang yang harus mengalami pemotongan gaji bahkan ada pula yang dihadapkan dengan pemutusan hubungan kerja.
Dengan ketidakpastian kapan masalah kesehatan ini berakhir, tentu penting bagi Anda untuk menghitung sisa keuangan agar memastikannya tetap aman. Untuk mengetahui hal ini, ahli keuangan dan motivator Ferry Chandra Gunawan membagikan tujuh langkah mudah yang diadopsi dari Singapore University of Technology and Design.
Pertama, ia meminta masyarakat untuk menghitung biaya hidup per bulan yang melingkupi kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, air dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Kemudian secara terpisah, buat juga daftar cicilan atau hutang per bulan yang terdiri dari KPR, kartu kredit dan sebagainya.
Selanjutnya untuk langkah ketiga, totalkan semua kas berbentuk uang yang dimiliki seperti uang di tabungan dan di dompet dalam mata uang kita maupun asing. Sedangkan yang keempat hitung pula barang berharga setara kas seperti logam mulia, deposito atau reksadana pasar uang.
Nah untuk memastikan apakah keuangan Anda aman atau tidak, perhitungan dimulai dari langkah kelima. “Coba tambahkan langkah satu dan dua. Jika sudah mendapatkan hasil, bulatkan ke satu angka. Misalnya 1.150.000 juta, bisa dibulatkan menjadi satu saja,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Sabtu, 2 Mei 2020.
Setelah itu, langkah keenam ialah menggabungkan langkah ketiga dan keempat, serta dibulatkan menjadi satu angka juga. “Ini angkanya harus benar, bukan dibuat yang mengenakan kita ya. Jadi real, angka asli untuk membuktikan apakah kita benar-benar aman atau tidak,” katanya.
Pada tahap ketujuh, Ferry meminta Anda untuk membagi langkah keenam dan kelima. Nantinya akan menghasilkan satu angka. “Coba cek hasilnya. Kalau angkanya di antara 0-1, artinya awas. Kalau 1-3 artinya siaga, 3-6 waspada dan 6 ke atas itu aman,” katanya.
Bagi mereka yang berada pada posisi tidak baik khususnya awas dan siaga, Ferry mengimbau untuk segera berpikir dari sekarang mengenai jalan keluarnya. Sebab, dipastikan dalam waktu singkat, uang yang dimiliki tidak akan bisa mencukupi kebutuhan hidup. “Bisa mulai dengan menjual aset seperti handphone atau barang-barang yang dulu dibeli karena lapar mata,” katanya.
Sedangkan bagi mereka yang berada pada status waspada, bisa mulai memikirkan untuk menciptakan bisnis darurat. “Kalau sudah aman, artinya setidaknya sampai pandemi selesai yang diperkirakan bulan Juli oleh data prediksi Singapore University of Technology and Design, bisa hidup dengan aman dan nyaman,” katanya.
Sumber : tempo.co