SUKABUMIUPDATE.com - Penyaluran bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Kota Sukabumi sudah berjalan selama dua hari. 26 paket sembako ini terpaksa retur atau kembali ke Kantor Pos Indonesia karena data penerima manfaatkan kurang update (kudet) sehingga tidak ditemukan oleh petugas penyalur bantuan, yakni pengemudi ojeg online (ojol).
Ketua Satgas Kantor Pos Sukabumi Fajar Maulana mengatakan, penyaluran hari pertama, Senin (27/4/2020), terdapat 17 paket yang diretur. 17 paket bantuan tersebut berasal dari 75 paket yang seharusnya diantarkan kepada 75 Kepala Keluarga (KK) di Kota Sukabumi
BACA JUGA: 500 KK di Kota Sukabumi Terima Bantuan Covid-19 Jabar, Dua Kecamatan Ini Dulu
"Jadi hari Senin itu yang terantar ada 58 paket dan 17 paket diretur. Alasan ada karena memang penerima yang meninggal dunia tanpa ahli waris, pindah alamat, dan alamat penerima tidak lengkap," ucap Fajar kepada sukabumiupdate.com, Rabu (29/4/2020).
Selaras dengan penyaluran hari Senin lalu, penyaluran paket bantuan pada Selasa (28/4/2020) kemarin juga mengalami retur sebanyak 9 paket. Fajar mengungkapkan, penyaluran hari Selasa kemarin untuk Kota Sukabumi seharusnya mencapai 147 paket, tapi mengalami retur 9 paket, sehingga yang terantar adalah 138 paket untuk 138 KK di Kota Sukabumi
BACA JUGA: Direvisi Pemprov Jabar, Ini Jumlah Penerima Bantuan Covid-19 untuk Warga Sukabumi
"Alasannya kurang lebih sama, ada karena memang penerima yang meninggal dunia tanpa ahli waris, pindah alamat, dan alamat penerima tidak lengkap," tambah Fajar.
Fajar menuturkan, paket yang mengalami retur atau pengembalian selanjutnya akan dikembalikan ke Bulog dengan dibuatkan berita acaranya.
"Kita sudah komunikasi dengan Dinas Sosial supaya nanti di tahap kedua data itu sudah sesuai karena belajar dari tahap pertama ini. Tahap ini untuk evaluasi. Tahap pertama ini di April dan tahap kedua sekitar di Mei. Tahap pertama ini akan menjadi evaluasi dan perbaikan di tahap kedua," pungkasnya.