SUKABUMIUPDATE.com - Belanja online kini dilakukan banyak orang seiring anjuran tidak keluar rumah saat pandemik virus corona baru atau COVID-19. Riset Nielsen menunjukkan sebanyak 50 persen masyarakat Indonesia mulai mengurangi aktivitas di luar rumah dan 30 persen di antaranya berencana untuk lebih sering berbelanja via daring.
Melansir dari tempo.co, keinginan belanja online diprediksi akan terus meningkat seiring kesadaran pribadi untuk menghindari keramaian. Selain itu, konsumen juga cenderung berbelanja kebutuhan pokok dalam jumlah banyak, yang berpotensi pada lonjakan harga karena pasokan kian menipis.
Menanggapi hal ini, direktur Kredivo, Anita Wijanto, mengingatkan masyarakat untuk tetap cerdas dan bijak dalam bertransaksi atau berbelanja online. Para pelaku industri bisa mengambil peran di sini untuk membantu mengedukasi masyarakat.
“Kami melihat literasi keuangan semakin berperan penting di tengah kondisi sulit ini, sebagai pondasi bagi terwujudnya generasi melek keuangan dan terlebih menjelang bulan Ramadhan, di mana kebutuhan masyarakat akan semakin meningkat,” katanya.
Lalu, apa yang bisa dilakukan agar masyarakat menjadi konsumen cerdas di tengah kondisi pandemi? Setidaknya ada empat hal mendasar yang dapat dilakukan.
Pahami cara kelola aliran dana
Waktu yang lebih banyak dihabiskan di rumah bisa dimanfaatkan untuk membenani pengelolaan keuangan pribadi. Keberadaan fintech bisa membantu untuk mengelola aliran uang di kondisi saat ini, apabila dengan tetap diiringi kebijakan pengguna dalam jumlah maupun tujuan peminjaman. Konsumen tidak boleh impulsif dalam bertransaksi tetapi harus didasarkan pada kebutuhan. Konsumen juga harus mampu menetapkan batas persentase hutang maksimal dari total pendapatan bulanan dan mempertimbangkan tanggungan yang sudah ada sebelum mengambil pinjaman baru.
Susun anggaran bulanan
Beraktivitas dari rumah bukan berarti anggaran bulanan membengkak. Pengeluaran yang rutin dikeluarkan untuk kegiatan di luar rumah, seperti ongkos transportasi, kumpul bersama teman, hingga biaya bepergian dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar yang menunjang produktivitas selama beraktivitas di rumah, seperti kebutuhan pokok dan kuota internet.
Perhatikan legalitas fintech yang digunakan
Berbagai fintech yang tersedia pada pilihan pembayaran belanja online pada akhirnya turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui inovasi produk dan layanan. Di lain sisi, konsumen juga dituntut untuk menjadi semakin cermat, kritis, dan bijaksana, termasuk untuk memastikan apakah fintech yang digunakan sudah terdaftar dan diawasi OJK. Selain itu, konsumen juga harus memahami pilihan tenor, tanggal jatuh tempo, jumlah pinjaman pokok dan bunga yang dikenakan, serta mempelajari hak dan kewajiban pengguna.
Gunakan fitur PayLater bila perlu
Belakangan ini fitur PayLater menjadi alternatif pembayaran yang kian populer, khususnya saat belanja di e-commerce. Dengan fitur PayLater tersebut, pengguna bisa melakukan transaksi secara digital dengan kenyamanan dan fleksibilitas pembayaran berkala. Ketika ingin menggunakan layanan PayLater, perhatikan dan cari bunga yang cukup rasional serta terjangkau.
Sumber : tempo.co