SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bagian Pemasaran Perumda Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sukabumi Heri Firmansyah mengatakan, tahun 2020 ini akan terus meningkatkan target baik tabungan maupun deposito untuk penyaluran kredit.
BACA JUGA: Ciptakan Captive Market, Perumda BPR Sukabumi Bidik Petani dan BUMDes
"Targer Perumda BPR Sukabumi tetap sesuai dengan fungsi dari amanat undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 bahwa BPR ini sebagai fungsi intermediasi. Otomatis meningkatkan fungsi intermediasi dalam rangka penghimpunan dana masyarakat, baik tabungan maupun deposito meningkat sebesar 13 persen dan untuk penyeluran kredit 13-14 persen," ujar Heri kepada sukabumiupdate.com belum lama ini.
Walaupun segmentasi Perumda BPR Sukabumi ini mempunyai kompetitor yang cukup ketat, kata Heri sebagian besar telah dikuasi oleh perbankan lainnya, tetapi pihaknya terus berupaya meningkatkan target sesuai yang telah direncanakan.
"Yaitu dengan strategi bisnis tata kelola mengindentifikasi kekuatan di internal BPR sendiri, memanfaatkan yang belum dioptimalkan oleh pihak BPR maupun pihak-pihak yang sejenis dengan BPR," terang Heri.
Selain itu, sambung Heri dalam rangka meningkatkan target yang sudah dicanangkan Perumda BPR Sukabumi akan menciptakan Captive Market dengan membidik para Petani dan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
BACA JUGA: Perumda BPR Sukabumi Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat
"Yaitu pasar yang dikuasi BPR. Di mana loyalitas nabah tidak akan berpindah kepada pihak perkreditan serupa lainnya. Captive Market ini intinya ingin mengelola atau memiliki segmentasi pasar yang unik yang jarang dibiayai industri perkreditan sejenis," ujarnya.
Salah satunya mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), namun skala prioritas di sektor pertanian, karena sektor pertanian khususnya di Sukabumi ini kurang begitu mendapat perhatian dari perbankan untuk diberikan fasilitas pinjaman.
Kemudian tambah Heri Perumda BPR juga akan menyempurnakan tata kelola, prinsip kehati-hatian, kualitas penerapan management resiko dalam pemberian kredit akan ditingkatkan. "Bagaimanapun kredit ini memiliki resiko yang sangat melekat, resikonya tinggi karena BPR ini melayani debitur-debitur yang sudah diberikan akses pinjaman dari bank lainnya," tandasnya.