SUKABUMIUPDATE.com - Jalan penghubung antara Desa Bojongjengkol dengan Desa Nangerang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi rusak parah. Bahkan di musim hujan, akses menuju Kecamatan Purabaya itu dipenuhi lumpur.
BACA JUGA: Jalan Licin, Tantangan Warga Jampang Tengah Sukabumi Salurkan Hak Pilih di Pilkada Serentak
Informasi yang diperoleh, jalan berstatus jalan kabupaten tersebut terakhir diperbaiki pada tahun 1997. Meskipun sejumlah titik ada yang sudah diperbaiki.
"Kami berharap ke kampung Bojongwaru dan sekitarnya juga segera diperbaiki, karena jalan itu merupakan akses pendidikan. Banyak siswa yang melalui jalan itu, baik jalan kaki maupun menggunakan kendaraan roda dua," ujar Eni Nuraeni (27 tahun) warga Kampung Bojongwaru RT 09/03 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (3/12/2019).
Siswi SMP melewati jalan rusak dan berlumpur di ruas Bojongjengkol - Montana tepatnya di Kampung Bojongwaru Desa Bojongjengkol Kecamatan Jampang Tengah.//FOTO: RAGIL GILANG.
Mereka yang melewati jalan rusak itu, sambung Eni, diantaranya siswa SD Negeri 1 Bojongjengkol, siswa SMP Negeri 2 Jampang Tengah, dan siswa MA Bumi Persada 2 Jampang Tengah. "Mereka harus bersusah payah melalui jalan tersebut. Apalagi hujan baru turun beberapa hari ini," pungkasnya.
Sementara itu Kepala UPTD Pekerjaan Umum Wilayah V Jampang Tengah, Sudrajat membenarkan bahwa jalan tersebut kewenangan kabupaten.
BACA JUGA: Perbaiki Jalan Rusak Dinas PU Kabupaten Sukabumi Siapkan Rp 150 Miliar di 2019
"Itu jalan kabupaten ruas jalan Bojongjengkol - Miramontana dengan panjang keseluruhannya 18 kilometer, 100 meter, dan ada empat titik yang sedang ada pengerjaan," jelasnya.
Empat titik tersebut, lanjut Sudrajat, pengerjaan jembatan Lingga Manik Sta 8 + 025 reguler, Jembatan Cirajek Sta 10 + 650 reguler, pengaspalan jalan Sta 0,00 sampai dengan 1 + 100 perubahan, pengaspalan Sta 17 + 600 sampai dengan 18 + 100 reguler, yang belum tersentuh sekitar 12 kilometer, termasuk di Kampung Bojongwaru.
"Semuanya sudah kami usulkan, mungkin setahap setahap dulu, karena kendala anggaran. Mudah-mudahan di tahun 2020 ada lagi anggaran untuk ruas tersebut, namun sekarang sudah ada upaya terutama kita perbaiki dulu jembatannya, 12 Kilometer cukup panjang dan memerlukan anggaran yang cukup besar juga," terangnya.