SUKABUMIUPDATE.com - Wabup Sukabumi Adjo Sardjono berharap ada investor yang datang ke Sukabumi dan menyerap tenaga kerja laki-laki. Hal itu untuk menghindari perceraian yang diakibatkan oleh banyaknya istri yang bekerja di pabrik.
BACA JUGA: Adjo Sardjono Bacalon Ketiga di Hari Ketiga yang Daftar di Partai Gerindra Sukabumi
"Kita memang inginnya mendatangkan investor yang bisa menyerap tenaga kerja laki-laki, tapi ya faktanya yang masuk Sukabumi itu industri padat karya yang rata-rata membutuhkan tenaga kerja perempuan. Tetapi mudah-mudahan ke depan bisa ada industri yang menyerap tenaga kerja laki-laki," ucap Adjo selepas mengikuti kegiatan Siaran Keliling bersama istri Gubernur Jawa Barat di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Rabu (13/11/2019).
Adjo menuturkan, ada faktor lain yang menyebabkan banyaknya kasus perceraian di Sukabumi. Selain karena istri bekerja di pabrik, Adjo pun menilai ada faktor lain seperti beda pandangan dan pendapat diantara suami dan istri untuk mewujudkan kesejahteraannya
"Bisa juga seperti itu, tapi mestinya saling pengertianlah," tambahnya kepada sukabumiupdate.com.
Disinggung mengenai salah satu janji pemerintah Marwan-Adjo tentang penyeimbangan tenaga kerja laki-laki dan perempuan dalam sektor formal, Adjo mengaku masih mengupayakan hal tersebut. Pasalnya, data dari Dinaskertrans Kabupaten Sukabumi per Januari hingga September 2019, ada 984 tenaga kerja laki-laki dan 5680 tenaga kerja perempuan, dengan rasio 85 persen perempuan dan 15 persen laki-laki.
BACA JUGA: Ancam Bunuh Wabup Sukabumi, Teroris Minta Tebusan Rp 1 M, Adjo Sardjono Lemas
"Ya itu lah, menumbuhkan industri yang bisa menyerap tenaga kerja laki-laki memang sulit di Sukabumi, karena potensi alamnya seperti ini termasuk daya dukung infrastruktur jalan yang belum memadai, sehingga untuk industri padat modal yang biasanya menggunakan tenaga kerja laki-laki itu sulit masuk," paparnya.
Ia juga berharap, setelah jalan tol terbangun akan mendongkrak tumbuh industri yang dapat menyerap tenaga kerja laki-laki.
"Kita berusaha terus dalam satu tahun terakhir ini, target-target yang telah ditetapkan di RPJMD itu bisa terealisasi, termasuk penyerapan tenaga kerja, karena ada yang di luar kendali kita, karena juga ada peran pihak lain dalam hal ini investor," tandas Adjo.