SUKABUMIUPDATE.com - Bisnis kopi yang ada di Sukabumi menghasilkan perputaran uang yang fantastis yaitu Rp 100 juta per harinya. Salah seorang penggiat kopi asal Sukabumi, Yuda Botak menuturkan, terdapat sekitar 100 kedai kopi di Sukabumi dari Cibadak hingga Sukaraja.
Menurut dia, dengan menjamurnya kedai kopi di Sukabumi membuat bisnis kopi semakin menggeliat.
BACA JUGA: Es Kopi Salaka dari Cicurug Sukabumi, Punya Resep Rahasia
"Penikmat kopi di Kota Sukabumi itu 13 persen dari total penduduk Kota Sukabumi. Sedangkan untuk omsetnya sendiri, satu kedai kopi itu bisa menghasilkan Rp 1 juta per harinya," ungkap Yuda di sela acara Sukabumi Coffee Festival di Halaman Kantor Pegadaian Kota Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com.
Yuda menjelaskan, ada dua jenis kopi yang familiar di Indonesia yaitu robusta dan arabica. Kopi robusta itu rasanya relatif lebih standar karena cukup ditanam di ketinggian maksimal 600-900 mdpl. Sedangkan kopi jenis arabica, itu ditanam diketinggian 900-1500 mdpl, bahkan di luar negeri sampai 2000 mdpl. Semakin tinggi maka cita rasanya lebih kaya.
"Ada sejarah menarik tentang kopi di Sukabumi itu, dimana benih arabica pertama yang ditanam dengan baik dan subur oleh Belanda itu di Sukabumi, pada tahun 1700-an, di daerah Gunungguruh tapi waktu itu yang disebut Gunungguruh konon dari Sukaraja sampai Cisaat, tapi tepatnya dimana kami belum tahu," tambah Yuda.
BACA JUGA: Kenalan Dengan Kopi Lokal Sukabumi di Kedai Palagan Bojongkokosan Parungkuda
Yuda mengatakan, bila dilihat dari budaya kopi di Sukabumi dimana sebagian besar masyarakat itu melakukan aktivitas ngopi dari sore sampai malam hari maka bisa digeneralisir yang mendominasi pasar dari bisnis kopi ini memang kalangan anak muda.
"Dengan majunya bisnis kopi ini, permintaan terhadap komoditi kopi tersebut tentu meningkat. Dan kita pun berusaha membudayakan kopi asli yang memang layak untuk kita nikmati," pungkas Yuda.