Dari Kulit Kayu Teureup, Melihat Sulitnya Membuat Tas Koja di Cidadap Sukabumi

Kamis 25 Juli 2019, 07:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tas merupakan salah satu barang yang menjadi bagian dari keseharian. Bicara soal tas tradisional, ada yang namanya tas koja yang terbuat dari kulit kayu pohon teureup. Pohon teureup punya nama ilmiah Artocarpus elasticus. Pohon ini juga dikenal sebagai pohon benda, masuk dalam keluarga Artocarpus, seperti nangka, sukun, dan cempedak

Salah satu perajin tas koja adalah Iwansyah (44 tahun) warga Nageleng RT 06/03 Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi

BACA JUGA: Produksi Berkurang, Perajin Gula Aren di Cidadap Sukabumi Kesulitan Bahan Baku

"Saya belajar membuat tas ini cukup lama dan pada awalnya saya tidak pernah berpikiran untuk menjual tasnya hanya ingin bisa saja. Namun seiring berjalannya waktu saya melihat bahwa perajin perajin tas koja di daerah-daerah sudah mulai tidak ada dan tidak ada penerusnya hingga akhirnya saya berusaha untuk mengembangkan kembali," ujar iwan kepada sukabumiupdate.com, Kamis, (25/7/2019).

Iwan mengungkapkan, kulit pohon teurap dikenal tahan rayap sehingga dijadikan bahan tas koja. Menurut dia, pohon tersebut banyak tumbuh di hutan. Kulit pohon akan dijemur sampai kering lalu akan dijadikan serabut untuk memudahkan dalam pembuatan benang. Proses pembuatan benang ini yang memakan waktu cukup lama bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu. 

"Prosesnya memang membutuhkan waktu yang lama karena kesulitannya adalah ketika membuat benang dari kulit kayunya. Untuk proses menganyamnya sebetulnya tidak terlalu sulit dan tidak lama juga. Untuk motif dan bentuk saya bikin sesuai selera pembeli," ujar Iwan.

BACA JUGA:Perajin Sapu Ijuk Asal Sagaranten Sukabumi Tinggal di Rumah Tanpa Jendela

Iwan mengakui tas koja yang diproduksinya menyesuaikan dengan pesanan saja dalam sebulan sekitar 4-5 tas koja dibuat. Biasanya yang pesan masih dari daerah Cidadap. Untuk harga, tas ukuran 20x20 Rp 300 ribu. Sejatinya, tak hanya tas koja saja yang dibuat Iwan, ada juga taplak meja dan gelang.

"Kerajinan yang saya buat tidak hanya tas saya bikin juga gelang taplak meja, apa saja yang pembeli ingin kalau saya bisa membuatnya yah saya buat asalkan di beri contoh dan motifnya ingin seperti apa," imbuhnya.

Dari usahanya ini, Iwan mampu menafkahi keluarganya. Dia berharap, keahlian membuat tas koja ini bisa ditularkan kepada para pemuda sehingga bisa membangkitkan perekonomian di kampungnya dan melestarikan tas tradisional tersebut.

BACA JUGA: Perajin Tungku Cipancur Sukabumi Kesulitan Jual Produknya

"Keinginan saya kedepannya ingin pemuda-pemuda disini juga bisa dan belajar agar perajin-perajin tas koja itu terus ada hingga berkembang. Saya berharap konsumen makin banyak," ujarnya.

Sementara itu, ketua RT 06 Cece (50 tahun) mengapresiasi usaha yang dilakukan Iwan. Menurut dia dengan membuat tas koja sama dengan melestarikan barang-barang tradisional disamping bernilai ekonomi.

BACA JUGA: Sangkar Burung Buatan Perajin Tuli, Harganya Hingga Rp 4 Juta

"Perajin seperti ini seharusnya makin banyak dan harus dikembangkan karena perajin tas koja itu sudah jarang nah di sinilah peran saya sebagai ketua RT harus mengajak dan menerapkan kepada masyarakat yang lain agar bisa mengikuti belajar membuat kerajinan seperti ini," ujar cece.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).
Food & Travel23 Februari 2025, 08:00 WIB

Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk Ini Bahannya Simpel!

Kue Sponge sering digunakan sebagai dasar untuk berbagai jenis kue lain, seperti kue ulang tahun, kue lapis, atau trifle, karena mudah menyerap sirup dan lapisan rasa lainnya.
Ilustrasi. Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk yang Bahannya Simpel. (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)