SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan haktar tanaman padi masa tanam kedua tahun 2019, di Blok Pangkalan Desa Waluran, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi dipastikan gagal panen (puso). Kemarau panjang selama tiga bulan terakhir membuat suplai air dari irigasi mengering.
"Kurang lebih luasnya 70 hektar , tanaman padi yang berusia dua bulan kondisi daunnya kering, dan lahan sawah pada retak, " ucap Sekdes Waluran, Asep Unang, kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (9/7/2019).
BACA JUGA: Upaya Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Hadapai Musim Kemarau
Ditaksir kerugian lebih dari Rp 1 miliar lanjut Asep Unang. Dari modal yang sudah dikeluarkan oleh para petani, beli bibit, pupuk serta upah kerja, maupun hitungan penghasilan yang hilang akibat musim kemarau kali ini,” tambahnya.
Menurut Asep, untuk masa tanam kedua, dalamkondisi normal dari satu haktar bisa menghasilkan 4 ton gabah basah. “Hitung hitungannya 4 ton kali 70 hektar sama dengan 280 ton dikali harga gabah basah Rp. 4000 jadi sekitar sekitar Rp 1,2 muliar, potensi panen hilang,” pungkasnya.