SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, akan menggenjot potensi usaha di lingkungan pesantren, di wilayah Kabupaten Sukabumi. Hal itu melalui program One Pesantren One Product (OPOP).
Kepala Bidang Bina UKM, DPKUKM Kabupaten Sukabumi, Nandang Sunandar menjelaskan program OPOP bertujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Pondok Pesantren itu sendiri.
BACA JUGA: Dongkrak Perekonomian Warga, DPKUKM Kabupaten Sukabumi Bangun Pasar Rakyat
Sehingga kedepan mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan juga untuk memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis.
"Ini adalah program dari pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Jawa Barat yang Juara lahir dan batin. Nah, OPOP fokus pada aspek usaha yang ada di lingkungan pesantren itu sendiri," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Selasas (26/03/2019).
Sebagai langlah awal, pihaknya telah mempersiapkan dan mendata ke setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi, pesantren-pesantren mana saja yang sudah memiliki produk atau yang sudah menjalankam usahanya.
"Sebenarnya sudah ada dan sudah berjalan, seperti pondok pesantren Al Umanaa di Gunungguruh, mereka sudah mempunyai produk hasil dari perikanan yakni budidaya lele dan kita sudah mengintervensi di sana jauh sebelum program OPOP ini dicetuskan," ujarnya.
Menurutnya, jika program OPOP ini sudah berjalan, mau tidak mau seluruh pesantren yang ada di Kabupaten Sukabumi, harus mempunyai sebuah produk atau usaha.
BACA JUGA: Strategi DPKUKM Kabupaten Sukabumi Lindungi Konsumen di Tengah Arus Globalisasi
Rencananya nanti di launching resmi terkait program OPOP ini dan tentunya akan difasilitasi dari pihak Pemprov Jawa Barat juga, guna meluaskan dan memasifkan program ini.
"Kita sedang mapping dulu, kita kembangkan dulu pesantren yang sudah menjalankan usahanya. Harapannya nanti berbagai usaha kecil atau mikro akan makin menggeliat terutama di lingkungan pesantren ini untuk menghadapi revoluasi industri 4.0," pungkasnya.