SUKABUMIUPDATE.com - Unus (67 tahun) petani kopi asal Kampung Pasirmalang, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, 49 tahun atau sejak 1970 bergelut dengan kebun kopi. Sehingga tidak ada salahnya jika ia ada yang menjuluki salah satu legenda kopi di tanah Jampang.
BACA JUGA : Tambah Luas 50 Hektar, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Kembangkan Produk Manggis
Menurut Unus, tanah Jampang sangat unik dan pas sebagai area penanaman kopi. Dia sendiri menanam dua jenis kopi yaitu robusta dan arabika. Meskipun jenis kopi arabika baru lima tahun terakhir ditanam Unus.
Sebagai seorang petani yang sangat mencintai pekerjaannya, kata Unus proses penanaman hingga masa panen harus dilakukan dengan kesabaran hati, sehingga mendapatkan biji dan rasa kopi terbaik.
Pangsa Pasar Kopi yang kembali menggeliat, bahkan menjadi trend saat ini, Unus menyikapinya sebagai hasil dari sebuah kerja kerasnya. Meski kesulitan lahan tanam seringkali menjadi pengahalang.
"Saat ini saya menanam sekitar 700 pohon, namun itu tidak berada dalam satu titik. Saya menanam di beberapa tempat kosong di sekitar tanah garapan milik perhutani," ungkap Unus kepada sukabumiupdate.com, Jumat (1/3/2019).
Unus mengapresiasi beberapa petani di sekitarnya yang mulai tertarik dan memulai bertani kopi. Meski pada awalnya, kopi justru dianggap sebagai tumbuhan pengganggu dan seringkali dibuang oleh masyarakat sekitarnya.
"Dulu itu hampir susah saya menemui kopi disini, namun sekarang warga mulai bertanya cara dan perawatan kopi pada saya," beber Unus.
BACA JUGA : Panen Raya Largo di Purwasedar Sukabumi, Peluang Pertanian di Lahan Kering
Harga perkilo kopi jenis arabika milik Unus dihargai Rp 30 ribu setiap kilonya. Harga yang terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga yang dijual masyarakat sekitarnya. Itu karena proses panen dan pengolahan setengah jadi sebelum kemudian dijual kepada produsen kopi dengan brand kopi Jampang yang rutin menjadi langganan Unus.
"Dalam sekali panen lumayan banyak, bisa mencapai 2 sampai 3 ton. Meski dalam satu tahun hanya 1 kali masa panen raya," sambungnya.
Pendapatan Unus dari kopi diakui Unus sangat membantu penghasilannya sebagai petani, terlebih pendapatannya dari kopi dapat ia manfaatkan untuk modal bertani jenis tumbuhan lainnya.