SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat membuka secara simbolis panen raya model pengembangan teknologi budidaya Larikan Padi Gogo (Largo) Super di bawah tegakan tanaman perkebunan kelapa di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap.
Dari data yang diperoleh, panen raya budidaya Largo dilakukan di lahan tanah 100 hektar dengan melibatkan 201 petani. Sedangkan varietas unggul yang ditanam klasifikasi Rindang 1, Rindang 2, Inpago 10, Inpago 12, serta Vub Amphibi Infari 42 GSR, dan Inpago unsoed sebagai pembanding.
BACA JUGA: Budidaya Largo di Ciracap Sukabumi Siap Panen, Beda Hasil Dengan Padi Biasa
Sudrajat menjelaskan, program ini sebagai perbaikan nilai produktivitas padi kering, yang biasanya di ladang menghasilkan rata - rata 2 ton hingga 3,5 ton perhektar, sekarang ada peningkatan hingga mencapai 5 ton perhektar kalau dipupuk lengkap.
"Padahal penananam di bawah tegakakan pohon kelapa. Apalagi kalau lahan terbuka akan lebih bagus," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/2/2019).
Menurut Sudarajat, kedepan ini harus menjadi awal dalam peningkatan produksi padi di lahan kering. Oleh karena itu Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi akan mengembangkan varietas tersebut di lahan kering terbuka.
"Kabupaten Sukabumi mempunyai tanaman kering seluas 24 ribu hektaran, kalau saja menambah satu ton, ini sangat luar biasa peningkatannya sebesar 20 ribu ton gabah kering. Ini semua menjadi bagian dari hasil perbaikan," paparnya.
BACA JUGA: Desa Purwasedar di Ciracap Sukabumi Jadi Lokasi Pengembangan Padi Largo
Sudrajat berharap masyarakat bisa memahaminya, tidak hanya mau diberi saja, tetapi mengupayakan mau mencari benih yang bagus.
"Jangan sampai apa adanya dan dituntut untuk lebih kreatif. Setelah mencoba di lahan pohon kelapa, nanti akan ditanam di lahan jagung," pungkasnya.