SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan infrastruktur secara massif yang dilakukan pemerintah di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Barat mendapat respon dari masyarakat. Nendar Supriyatna, Ketua DPC Konfederasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian dan Perkebunan (F-HUKATAN) KSBSI Kabupaten Sukabumi, angkat bicara mengenai hal ini.
“Bagi kami (buruh,red) adanya pembangunan jalan tol Bocimi, dan double track untuk KRD Bogor-Sukabumi sangat membantu. Untuk pulang dan pergi ke pabrik, jadi lebih aman dan lebih nyaman,” jelas Nendar kepada media, Kamis (21/2/2018) kemarin.
BACA JUGA: Berlaku 1 Februari, Warga Sukabumi Ini Tarif Tol Bocimi Ciawi - Cigombong
Karena itu, Nendar tidak setuju jika ada yang mengatakan pembangunan jalan tol, jembatan dan juga double track tersebut tidak ada manfaatnya. Ia berkisah bahwa hadirnya jalan tol Bocimi juga berdampak kepada kesejahteraan para buruh, petani dan seluruh elemen profesi yang bernaung di F-HUKATAN KSBSI Sukabumi.
F-HUKATAN KSBSI Sukabumi membawahi lima sektor buruh, yaitu kehutanan, industri umum, perkayuan, pertanian, dan perikanan. “Kami seringkali dikejar deadline untuk menyelesaikan pesanan ekspor. Itu hitungannya lembur. Nah, kalau sampai barang sampai ke pelabuhan di Jakarta, terlambat. Barang yang harusnya dikirim lewat laut, jadinya kirim lewat cargo udara. Ini cost lebih tinggi, dan berdampak ke perusahaan. Pastinya berdampak ke kami juga,” papar Nendar.
Karena itulah, hadirnya ruas jalan Tol Bocimi, lanjut Nendar sangat membantu. “Jarak tempuh ekspedisi barang dari Sukabumi ke Jakarta, baik orientasi ekspor maupun komoditas pertanian untuk pasar lokal di Bogor dan Jakarta, kini jadi lebih singkat,”ujarnya.