SUKABUMIUPDATE.com - Kordinator Badan Pelaksana Penyuluhan (BPP) Pertanian Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Eko Dwi Harianto mengungkapkan lahan pertanian di Ciracap siap panen. Meskipun baru sekitar 10 hingga 15 persen.
"Luas pesawahan di Kecamatan Ciracap itu sekitar 4380 hektar dan semuanya siap panen. Walaupun kami belum bisa memastikan hasil panen tahun ini dengan yang sekarang," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/2/2019).
BACA JUGA : Budidaya Largo di Ciracap Sukabumi Siap Panen, Beda Hasil Dengan Padi Biasa
Menurut Eko harga gabah yang sudah dipanen seusai dengan inpres Intruksi Presiden (Inpres) No 5 tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan gabah dan penyaluran beras oleh pemerintah.
"Harga pemerintah, gabah kering pungut (GKP) tingkat petani Rp 3700 per kilogram, GKP tingkat penggilingan Rp 3750 per kilogram, gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 4600, GKG di gudang bulog Rp 4600, dan beras di gudang bulog Rp 7300 per kilogram," paparnya.
BACA JUGA : Desa Purwasedar di Ciracap Sukabumi Jadi Lokasi Pengembangan Padi Largo
Lebih lanjut, adapun harga pasaran tingkat petani gabah basah Rp 4500 per kilogramnya, sedangkan gabah kering mencapai Rp 5000 hingga Rp 5500 per kilogramnya.
"Harga itu masih bisa berubah, biasanya nanti kalau sudah panen hampir 40 persen. Terkdang suka ada penurunan harga, itu pun kalau harga di bawah Harga Pokok Pembelian Pemerintah (HPPP)," katanya.
Di sisi lain, kata Eko masih terdapat gangguan tananam, seperti harga wereng. Bahkan tahun kemarin ada penyakit blast atau penyakit jamur yang menghantam daun.
"Namun hal itu tidak begitu berpengaruh jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya," pungkasnya.