SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, menilai program teknologi budidaya Larikan Padi Gogo (Largo) di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, cukup berhasil.
"Budidaya Largo yang dilakukan melalui penanaman padi gogo di bawah tegakan tanaman perkebunan di tanah seluas 100 hektar tubuh bagus dan padi berbuah produktif," ujar Kabid Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (KSPHP) Puslitbangtan, Badan Litbang Kementan RI, Agus Wahyana Anggara kepada sukabumiupdate.com, Selasa (13/2/2019).
BACA JUGA: Desa Purwasedar di Ciracap Sukabumi Jadi Lokasi Pengembangan Padi Largo
Menurutnya, Puslitbangtan mengembangkan model largo super di bawah tegakan perkebunan di 3 provinsi pada tahun 2018-2019 ini. Sukabumi Jawa Barat di bawah perkebunan kelapa, Gunung Kidul Jogja di bawah tegakan kayu putih, dan di tanah laut Kalimantan Selatan di bawah tegakan kelapa sawit.
"Dari hasil survei hari ini, kami bisa memastikan target bisa tercapai, biasanya petani bisa menghasilkan 2 sampai 3 Ton per hektar, taksiran Largo per hektar 5 sampai 7 Ton," jelasnya.
Di sisi lain, kata Agus diperkirakan ada yang bisa dipanen semingguan lagi, tidak menutup kemungkinan ada juga yang lebih.
"Ini semua tidak lepas dari kerjasama Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ciracap," pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Balai Pelaksana Pertanian (BPP) Kecamatan Ciracap, Eko Dwi Harianto menambahkan setelah panen Largo akan ditanam dahulu varietas lainya seperti jagung, kacang tanah.
"Namun tahun depan tanaman pertama akan dikembangkan kembali Largo dengan varietas benih dari hasil panen sekarang," singkatnya.