SUKABUMIUPDATE.com - Seiring dengan berkembangnya budaya minum kopi di Indonesia, kedai kopi atau coffee shop pun tumbuh bak jamur dimusim hujan. Berdasarkan data Zomato, per Februari 2019, di Jakarta terdapat 3.013 cafe yang menjual kopi serta 20.510 titik lokasi dine out yang kemungkinan menjual minuman kopi.
Tapi itu tak menutup kesempatan bagi para pengusaha baru. Sebab, budaya minum kopi di Indonesia punya akar yang sangat kuat. Dan ini diperkirakan akan terus berkembang.
Barista yang juga pengusaha minuman kopi Muhammad Aga membagikan tipnya dalam acara Art & Coffeepreneurship Day 2019 yang diselenggarakan Tropicana Slim di Hiveworks Co-Work & Café, Jakarta, Sabtu, 9 Februari 2019. Menurut Aga, hal pertama yang harus dipikirkan adalah klasifikasi pasar.
“Klasifikasi pasar ini sangat penting. Apakah menyasar orang yang ngopi sambil nongkrong lama, atau orang yang seharian ngopi bisa sampai delapan kali,” kata pemenang Indonesia Barista Championship 2018 ini.
Klasifikasi ini akan menentukan jenis kopi yang akan dijual, juga fasilitas kedai kopi dan harga minuman yang ditawarkan.
Selain itu, coffeepreneur atau pengusaha minuman kopi harus kreatif dan terus berinovasi dalam menyajikan. Rasa enak kopi sudah pasti hal yang sangat penting. Tapi menurut Aga, minuman kopi saat ini bukan hanya soal rasa, tapi juga pengalaman lain yang ditawarkan.
“Kita perlu menyajikan pengalaman unik dan berbeda, baik secara penampilan minuman, pelayanan, harga, maupun lokasi,” ujar Aga.
Ia mencontohkan, saat ini kedai-kedai menawarkan kreativitas beragam dalam minuman kopinya, sampai gambar-gambar tiga dimenasi yang unik.
Selain itu, pilihan kopi yang lebih sehat juga perlu dipertimbangkan. “Karena saat ini semakin banyak konsumen Indonesia yang sadar akan gaya hidup sehat,” kata dia.
Selain dikenal sebagai bartender yang mewakili Indonesia di ajang kompetisi barista internasional, Aga juga seorang pengusaha kopi. Ia memiliki kedai kopi Coffee Smith di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Art & Coffeepreneurship Day 2019 diselenggarakan untuk mendukung tren usaha kedai kopi di kalangan anak muda. “Kami ingin memberi inspirasi lebih banyak ke anak muda yang ingin menjadi pengusaha coffee shop. Kalau jadi pengusaha kopi, mereka akan membantu perekonomian Indonesia,” kata Brand Manager Tropicana Slim Noviana Halim.
Sumber: Tempo