SUKABUMIUPDATE.com - Ulat, mendengar namanya saja kadang membuat bergidik jijik. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Novan Noviandi (30 tahun), nyaris setiap hari waktunya dihabiskan di kandang ulat. Jelas saja karena Novan memiliki pekerjaan sebagai peternak ulat jerman.
Ulat jenis ini menjadi pundi rupiah bagi warga Kampung Cikidang, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi ini. Sebab ulat jerman banyak digunakan untuk makanan ikan dan burung.
Novan mulai membuka usaha budidaya ulat jerman dari Maret 2015 lalu. Menurut dia, di daerah Sukabumi masih sangat jarang budidaya ulat sehingga dia membidik usaha ini dan kini, Novan sudah mampu meraup keuntungan.
Ulat jerman yang dibudidayakan Novan Noviandi di Kampung Cikidang, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Demmy Pratama).
"Alhamdulillah dengan penghasilan rata-rata Rp 3 juta sampai Rp 3,6 juta perbulan dari hasil ulat ini," ungkap Novan pada sukabumiupdate.com.
Harga perkilo dari ulat jerman sekitar Rp 30 hingga Rp 35 ribu. Adapun masa panen ulat ini adalah 2 minggu sekali, setiap panen sekitar 60 kilogram ulat bisa dijual ke peternak ikan dan burung di Bogor yang sudah jadi langganan tetapnya.
Budidaya ulat jerman tak sulit, kata Novan, demikian dengan pakannya yang mudah ditemukan. Untuk makanannya cukup dedak gandrum yang banyak ditemui di penggilingan padi di Cikidang. Sedangkan untuk minuman ulat yaitu irisan buah pepaya muda.
BACA JUGA: Kerajinan Bambu Kampung Egrang Sukabumi Bakal Terbang ke Jerman
"Kalau untuk pemberian pakan tak harus setiap hari, kalau dicek di kotak ulatnya habis baru kita tambah sekitar 8 gram perkotak," jelas Novan.
Novan berharap budidaya ulat Jerman dapat ditiru oleh warga yang berada dilingkungannya. Karena selain mudah dalam pemeliharaan juga tak sulit memasarkannya. Keuntunganya pun menjanjikan.
"Menurut saya sudah saatnya kita tingkatkan produktifitas dan kualitas hidup. Salah satunya melalui budidaya ini," pungkasnya.