SUKABUMIUPDATE.com - Firman Taufik (35 tahun) yang menekuni bisnis di bidang fashion sejak 2002 merupakan pemilik dari salah satu clothing brand lokal asli sukabumi Rough&Rebel.
Perjalanan bisnis yang ditekuni pria asli Sukabumi ini cukup panjang. Firman memulai usahanya dengan modal sebesar Rp 2 Juta dengan nama Freek.
"Waktu masih bernama Freek, saya tidak mengikuti selera pasar yang ada sehingga membuat perkembangan produk saya ini cukup lambat karena desainnya yang masih tergolong abstrak dan berbeda dari produk lain," ungkap Firman saat ditemui di store Rough&Rebel di Jalan Arif Rahman Hakim nomor 12, Benteng, Warudoyong, Kota Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (20/11/2018).
Produk clothing brand lokal asli sukabumi Rough&Rebel. |Sumber Foto: Fadillah.
Tak cukup puas dengan produk yang ia miliki, pada tahun 2005 Firman menghentikan produksinya dan menimba ilmu di salah satu perusahaan asing serta menjadi freelancer di beberapa perusahaan lainnya. Mematangkan kembali konsep brand yang ia miliki, pada 2011 akhirnya ia kembali memproduksi dan memasarkan produknya di sosial media dengan nama Freekbrand.
"Semuanya memang membutuhkan proses, saya kembali memulai Freek dengan menambahkan nama lagi dibelakang nya menjadi Freekbrand pada tahun 2011 lalu setahun kemudian saya mencetuskan Rough&Rebel sebagai merk dagang saya," ujarnya.
Pangsa pasar produk yang ia miliki awalnya bertujuan untuk orang-orang yang menyukai seni tatto, namun karena produknya diterima baik oleh masyarakat membuat pemasarannya pun semakin meluas hingga ke luar negeri yaitu Jerman.
BACA JUGA: Konsep Baru 3Second Store Sukabumi Lebih Besar, Lengkap dan Nyaman
"Bersyukur sekali karena setiap kali saya jalan pun selalu lihat ada saja yang memakai produk saya ini, memang awalnya ditujukan untuk orang-orang yang bertato. Tahun 2017 saya berkesempatan bekerjasama dengan studio tatto di german, dan membuka toko disana, lalu tahun ini setelah mengikuti lokakarya mengikuti lokakarya loka fest creative yang juga didukung oleh Disporapar Kota Sukabumi saya berkesempatan membuka pasar juga di canada," tambahnya.
Sampai kini Firman bisa memproduksi 400 pieces disesuaikan kebutuhannya setiap bulan, dalam setahun terhitung Firman memiliki omset mencapai diatas Rp 100 Juta, pada pertengahan november ini Firman juga memperluas kembali pasarnya dengan membuka toko di Denpasar Timur, Bali.
"Tanggal 11 November kemarin saya opening toko di Nusa indah, Denpasar Timur, Bali. Untuk di Sukabumi sendiri saya tidak akan membuka cabang dan akan terus bertahan rumah produksi serta tokonya di gang ini," tutupnya.