SUKABUMIUPDATE.com - Memasuki musim hujan, pelaku usaha kerupuk dan pisang sale rumahan di Kota Sukabumi merugi. Produksi dan omset turun hingga 50 persen setiap harinya.
Seperti yang dirasakan Marni (40 tahun) pengusaha pisang sale di Jalan Lingkar Selatan, Kampung Babakan RT 11/04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Hasil produksi dan omsetnya menurun beberapa hari ini karena cuaca panas tak kunjung datang.
"Selama hujan, omset dan produksi terus menurun. Biasanya bisa produksi sampe 1 kwintal per hari, saat ini hanya 500 kilogram," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (5/11/2018).
Menurut Marni, faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap produksi rumahannya tersebut. Pasalnya untuk menghasilkan sale yang berkualitas membutuhkan waktu penjemuran selama dua hari.
BACA JUGA: Musim Panen, Harga Ikan Lisong di Palabuhanratu Turun
"Proses penjemuran itu dua hari baru kualitasnya bagus. Tapi kalau musim hujan kaya sekarang mencapai 4 hari," katanya.
Selain faktor cuaca, kata Marni, pisang di pasar pun sulit didapat. Pisang yang diolahnya adalah pisang Lampung.
"Pisangnya juga sulit, saya gak berani pake pisang lain karena sudah ciri khas pakai pisang Lampung ini. Kalaupun menggunakan pemanas open, proses pengeringannya akan berpengaruh pada rasa," pungkasnya.
BACA JUGA: Harga Singkong di Pajampangan Sukabumi Naik, Tapi Langka
Masih di tempat yang sama, pengusaha kerupuk Dede Ruhimat (43 tahun), mengaku tidak hanya hasil produksi dan omset yang menurun. Ia harus menghentikan produksinya hingga cuaca kembali panas.
"Penjemuran kerupuk maksimal itu dua hari, kalau dipaksakan sampai beberapa hari akan bulukan (berjamur,red). Kalau pakai open juga malah gak bagus, rasanya jadi bau asap, bahkan saat digoreng juga tidak mengembang," tuturnya.
Oleh karena itu, ia terpaksa menghentikan produksinya kerupuknya jika terus menerus turun hujan. Karena jika tetap produksi akan merugi, bahkan olahan kerupuk menjadi mubajir terbuang begitu saja.
"Kalau hujan kaya gini tiga hari gak produksi pedagang juga cuma stok kerupuk kering yang belum di goreng. Rugi tapi mau bagaimana lagi, apalagi enam pekerja tinggal di sini, pengeluaran juga terus menerus buat makan keluarga dan pekerja," tandasnya.