SUKABUMIUPDATE.com - Limbah sisa potongan kayu di tangan Kosih (48 tahun) bisa menjadi barang bernilai seni.
Kosih, warga Kampung Cipicung RT 08/02, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, ini membuat pajangan berbagai bentuk juga perabotan seperti gelas, asbak dengan ukiran.
BACA JUGA: Kota Sukabumi dalam Konservasi Seni Budaya
Yang istimewa dari cara pembuatannya menggunakan cara dan alat manual tanpa mesin.
Barang hasil produksi Kosih dipamerkan pada acara UKM di Rampak Pajampangan di Lapang Tegallegok, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Minggu, (28/10/2018).
"Kebanyakan yang digunakan adalah limbah kayu Mahoni, baik potongannya ataupun bongkahan akarnya, bisa juga dari bahan baku limbah bambu. Sudah hampir lima tahun menekuni kerajinan tersebut," ujarnya.
BACA JUGA: Mengunjungi Sakulibeuk, Seni Ukir Bambu a la Sagaranten di Rampak Pajampangan
Menurutnya yang saat ini dibawa untuk pameran berupa asbak ukiran bermotif bunga, ada juga motif penyu, pot bunga, cangkir dan tekonya. Kosih juga menerima pesanan motif sesuai permintaan kosumen.
"Tentunya kami pun menerima motif lainnya sesuai pesanan dan berbagai ukuran. Selama ini untuk pemasaran lewat pameran atau pun ada langsung ke rumah. Mengenai harga relatif dari Rp 50 ribu hingga harga jutaan juga ada, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan," pungkasnya.