SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa hari lagi menjelang ramadhan, para perajin kolang-kaling di Kampung Cihaur, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, sudah sibuk.
Pepen (52 tahun) salh seorang perajin kolang-kaling mengatakan, sudah mulai mengolah buah aren sejak tiga minggu lalu dibantu tiga orang pekerja. Sejak tiga minggu itu, dirinya sudah memproduksi 4 kwintal kolang-kaling.
BACA JUGA: Tukang Es Cendol Asal Sagaranten Ini Berjualan Sambil Rawat Istri Sakit
"Saya baru menekuni usaha ini sekitar 3 tahun terakhir, lumayan lah buat bekal lebaran. Karena biasanya saya berjualan bakso tusuk keliling, kan kalau ramadhan saya tidak bisa berjualan siang hari," ungkap Pepen kepada sukabumiupdate.com, Kamis (10/5/2018).
Setiap harinya Pepen dan para pekerja nya menghasilkan 10 hingga 30 kilogram kolang-kaling. Proses produksi kolang-kaling, diawali buah aren yang sudah dipisahkan dari batangnya direbus kurang lebih selama 3 jam lebih agar cangkangnya empuk dan gampang dikupas.
Saat mengupas cangkang harus hati-hati karena getah buah aren gatal apabila kena kulit sehingga harus pakai sarung tangan. Setelah dikupas, kolang-kaling kemudian direndam dalam air bersih.
BACA JUGA: Jelang Ramadhan, Persediaan Sayuran di Pasar Purabaya Sukabumi Aman
Karena proses pembuatannya yang tergolong rumit sehingga jarang menekuni usaha ini.
"Ya, karena usaha ini tergolong jarang yang menekuni meski agak sedikit beresiko tapi hasilnya lumayan," ungkap Pepen.
Meski usaha ini hanyalah usaha tahunan yang digelutinya, namun saat ini Pepen sudah mulai menjual kolang-kalingnya dengan harga Rp 10 ribu per Kilogram. Harga akan kembali naik, apabila sudah masuk ramadhan.
BACA JUGA: Mau Belanja, Cek Dulu Daftar Harga Bahan Pokok di Pasar Cibadak Sukabumi
"Biasanya kalau sudah masuk ramadhan harganya naik sekitar Rp 13 ribu per Kilogramnya, " ungkap Pepen.
Meski disimpan satu bulan, Pepen menjamin kolang-kaling miliknya tahan dan masih bisa dikonsumsi karena setiap hari air rendamannya diganti.