SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga Kampung Lembur Sawah, Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi sudah sekitar lima tahun mengandalkan penghasilan dengan beternak sapi perah. Mereka tergabung dalam kelompok peternak sapi perah Cipta Raharja.
Kelompok ini memiliki 30 orang anggota. Ada sebanyak 116 ekor sapi yang dipelihara, termasuk induk dara, dan anakan.
Setiap paginya, para peternak disibukan dengan aktifitas memeras susu, dan di lanjutkan dengan mengambil ilalang untuk pakan sapi.
BACA JUGA: Guru Madrasah Sukabumi Ubah Sampah Jadi Pajangan Unik
Secara rutin, mereka memeras susu sapi sebanyak dua kali sehari, pagi dan sore. Meksi pemeliharaan sapi perah ini dinilai lebih sulit dibandingkan dengan sapi potong, para peternak tetap bersemangat.
<iframe src="//www.youtube.com/embed/tlRqItrB83c" width="315" height="177" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>
Para peternak juga rutin melakukan perawatan dan pembersihan kandang dua kali sehari.
"Kami rawat dan pelihara, agar sapi serta susu yang dihasilkan tetap higienis, " ujar Dangdang Kusnadi, ketua kelompok peternak sapi perah Cipta Raharja ditemui sukabumiupdate.com, Senin (26/3/2018).
BACA JUGA: Melongok Galeri Milik Warga Babakanpanjang Sukabumi, Ada Motor Mini Hingga Mike Tyson
Peternakan ini bisa memproduksi sekitar 450 liter susu setiap harinya. Susu segar yang dihasilkan biasa dijual ke pabrik pengolah di wilayah Kota Sukabumi. Ada tengkulaknya, satu liter susu sapi dihargai Rp 4 ribu rupiah saja.
Selain harga yang terbilang masih rendah, para peternak sapi di kampung ini juga kesulitan untuk menyediakan pakan. Rumput segar yang menjadi pakan pokok untuk ternaknya, sulit didapat.
"Kami biasa mencampur pakan sapi kami dengan ampas tahu, dan yang lainnya. Ini untuk mendapatkan kualitas susu terbaik,"jelas Dangdang.