SUKABUMIUPDATE.com - Apabila dapat dimanfaat, sampah tak selamanya menjadi masalah. Sampah bisa jadi beragam jenis barang seperti pajangan dan perabotan rumah tangga. Halnya, Ikatan Guru Madrasah Sukabumi yang menyulap sampah plastik menjadi tempat tisu, keranjang buah, lampu tidur, tas, termasuk pajangan berupa miniatur motor ataupun mobil.
Eneng Suherti (35 tahun) salah satu anggota Ikatan Guru Madrasah Sukabumi, menuturkan semua barang tersebut awalnya merupakan limbah plastik, botol minuman, pipa paralon, limbah kayu, dan limbah kertas. Kemudian didaur ulang menjadi karya-karya seni yang tak hanya unik dan indah dipandang mata tapi bisa menghasilkan uang.
BACA JUGA: Gelar Pelatihan Limbah Koran Bekas, Ketua Dekranasda Kota Sukabumi: Wanita Harus Jadi Pionir Ekonomi
"Kita punya komunitas bank sampah dari Kementrian Agama Kabupaten Sukabumi. Menjadikan sampah-sampah yang dikumpulkan menjadi karya seni yang dapat dijual," ujar Eneng kepada sukabumiupdate.com, dalam acara festival kuliner nusantara di Komplek Gelanggang Olah Raga Pemuda Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (17/3/2018).
Hasil dari daur ulang limbah tersebut dijual dengan harga yang relatif murah, dari mulai harga Rp 10 ribu sampai Rp 200 ribu tergantung tingkat kesulitan untuk membuatnya.
"Alhamdulillah kalau untuk pemasaran baru di Sukabumi saja, karena kita baru membuat komunitas ini rencana kedepannya kita akan perluas untuk marketnya," jelasnya.
BACA JUGA: Warga Ujunggenteng Sukabumi Sulap Akar Pohon Jadi Bonsai
Perajin-perajin limbah tersebut kata Eneng, merupakan guru dan murid yang tergabung dalam bank sampah di bawah naungan Kementrian Agama.
"Itu dari guru-guru yang kreatif dan muridnya. Sementara sisa dari limbah yang dijadikan karya seni itu dibakar dan dijadikan pupuk," pungkasnya.