Bitcoin Indonesia Ingin Jadi Komoditas Bukan Alat Pembayaran

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bitcoin.co.id atau Bitcoin Indonesia, sebuah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang market place untuk cryptocurrency atau digital aset, menginginkan pemerintah menjadikan bitcoin sebagai komoditas bukan sebagai alat pembayaran (mata uang).

"Kami sejak awal memang tidak pernah bergerak ke arah alat pembayaran. Karena itu, harapannya kami bisa di-treat sebagai komoditi," kata Leader Consultan Bitcoin.co.id Nidya Rahmanita, yang ditemui Tempo usai menjadi pembicara dalam diskusi Transaksi Gelap Menggunakan Bitcoin dan Pengendalian Negara di Kantor Taruna Merah Putih, Jakarta, Kamis, 8 Februari 2018.

Nindya mengaku pihaknya hingga sekarang masih menunggu regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Ia juga mengaku, telah beberapa kali bertemu dengan BI dan OJK untuk melakukan pengenalan mengenai digital aset tersebut.

Nindya juga menampik jika transaksi yang dilakukan sama sekali tidak bisa dikenali atau biasa dikenal sengan anonymous. Menurut Nindya, Bitcoin.co.id semua pengguna atau member bisa dilacak karena menggunakan psudonemous.

"Jadi kita tahu seperti nomor rekeningnya, atau IP addresnya. Tetapi kalau belum diatur kan malah, penerima atau pengirim malah tidak tahu," kata Nidya.

Sementara itu. Robertus Ori Setianto, Konsultan Hukum Keuangan Digital mengatakan dirinya tidak menolak keberadaan bitcoin. Namun, kata dia, pihaknya tidak sepakat jika bitcoin dijadikan alat pembayaran atau currency.

"Bitcoin bukan barang haram, tapi biarkan jadi mainan saja. Meski demikian, harus ada pembatasan dalam regulasi dan kalau sebagai mata uang atau alat tukar sebaiknya tolong dipikir-pikir," kata dia.

Sebab, menurut Robertus, bitcoin tidak memiliki aturan fundamental ekonomi yang menjadikan hal ini sebagai alat tukar. Sehingga, sebagai pengguna kita tidak bisa tahu (mengukur) bagaimana nilainya bisa naik dan turun.

Daniel Yusmic Foekh, Dosen Hukum Perdagangan Universitas Atma Jaya mengatakan jika memang fenomena bitcoin atau digital aset ini sudah sedemikian meluas ada baiknya pemerintah mulai memberikan regulasi yang jelas. Sebab, jika tidak nantinya bisa menimbulkan persoalan di kemudian hari.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)