SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengeluhkan perbankan nasional yang kesulitan untuk melakukan ekspansi di Malaysia dan Singapura. Padahal, bank-bank dari kedua negara tersebut banyak yang beroperasi di Indonesia.
Agus mengatakan, kesepakatan antara ASEAN dengan World Trade Organization (WTO) menjadi alasan Malaysia dan Singapura menyulitkan perbankan nasional. Jika kedua negara tersebut memberikan peluang untuk bank Indonesia membuka kantor cabang, maka mereka juga harus mengizinkan negara lain untuk bisa beroperasi di Malaysia dan Singapura.
"Indonesia ingin mendorong agar bank di Indonesia bisa ekspansi ke Singapura atau Malaysia. Karena ASEAN sudah taat dengan WTO, itu susah untuk diberikan. Karena Singapura dan Malaysia kalau harus membuka diri dengan Indonesia, maka dia harus buka diri juga dengan negara lain," ujar Agus di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2018.
Agus mengatakan, setiap kali bank Indonesia ingin masuk Singapura dan Malaysia, pintu akses kedua negara tersebut tertutup rapat. Bahkan juga tidak mendapat kesempatan national treatment.
Atas alasan itulah, Agus melihat Rancangan Undang-undang (RUU) Protocol to Implement the Sixth Package of Commitment on Financial Services under ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) menjadi penting untuk segera disahkan.
AFAS adalah perjanjian kerja sama agar perbankan Indonesia mudah ekspansi ke negara lain di ASEAN. Dalam kesepakatan antar negara anggota ASEAN tersebut, ada kesepakatan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia dalam kerangka ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Kesepakatan tersebut mengatur agar bank-bank nasional tidak sulit masuk ke Malaysia serta mendapat perlakuan yang sama dengan bank setempat.
Sumber: Tempo