SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang beras di Pasar Semi Modern Cicurug Kabupaten Sukabumi menyebut bila lonjakan harga yang terjadi saat-saat ini terjadi akibat faktor cuaca.
"Faktor cuaca membuat pasokan tidak menentu untuk ukuran seperti saya sebagai pedagang pengecer beras. Misalnya, saat musim kemarau petani menanam dan pas panen kena hujan sehingga petani tak bisa menjemur padi. Itu diantaranya yang mengakibatkan harganya tak stabil," ujar pedagang beras Cece Hidayat (48 tahun).
BACA JUGA:Â Harga Beras di Sukabumi Diprediksi Normal di Februari
Mengenai harga, untuk kualitas sedang Cap Kembang asal Karawang dia menerima dari distributor dengan harga Rp11,600 per Kilogram. Kalau di jual ke pembeli menjadi Rp11.900 per Kilogram.
Selain itu, ada yang Rp 9.200 untuk kualitas beras rendah dan dijual Rp 9.500 perkilogram kepada pembeli.
Dengan kondisi seperti ini, dalam sehari hanya menjual sekitar lima kwintal padahal sebelumnya antara 7-10 kwintal per hari.
BACA JUGA:Â Harga Beras Tembus Rp14 Ribu Per Kilogram, Pedagang Minta Pemerintah Kota Sukabumi Cari Solusi
"Akibat ketidakstabilan harga beras membuat penjualan sepi dan pendapatan menurun hingga 10 persen, " ujar cece.
Lonjakan harga begitu dirasakan Sumartini (37 tahun) pembeli. Dia terpaksa harus beli beras ke pasar karena kalau beli di warung-warung harganya Rp 11.500-Rp 12.000. Itu pun untuk beras dengan kualitas rendah.
BACA JUGA:Â Pedagang dan IRT Keluhkan Naiknya Harga Beras di Pasar Cibadak Kabupaten Sukabumi
Ia berharap pemerintah bertindak untuk menurunkan harga.
"Kalau bisa pemerintah menekan harga beras jangan sampai mahal, untuk harga saat sekarang ini sangat berat buat masyarakat," tukasnya.