SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindagrin) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna menyebut pihaknya terus melakukan upaya dengan mengambil langkah strategis untuk menekan kenaikan harga beras diantaranya operasi pasar.
Upaya yang dilakukan antara Pemkot Sukabumi bersama unsur Satgas Ketahanan Pangan melakukan operasi pasar beras.
BACA JUGA:Â Harga Beras Tembus Rp14 Ribu Per Kilogram, Pedagang Minta Pemerintah Kota Sukabumi Cari Solusi
Ia mengakui saat ini harga beras masih tergolong tinggi seperti beras IR 64 KW 1 Jampang Rp10.400, dan beras IR 64 KW 2 Jampang Rp9.800 per kilogram, beras Ciherang Rp12.400.
"Kami sudah melakukan operasi pasar, meskipun harga beras belum juga turun, saat ini kami masih mencari tahu apa penyebabnya tapi kami terus melakukan langkah untuk menekan harga beras, petugas setiap hari pantau," akunya kepada sukabumiupdate.com, saat dihubungi melalui telepon.
BACA JUGA:Â Pedagang dan IRT Keluhkan Naiknya Harga Beras di Pasar Cibadak Kabupaten Sukabumi
Ayep memperkirakan penyebab kenaikan harga beras dipicu oleh faktor cuaca, sehingga petani penghasil beras di sejumlah daerah menunda panen. Namun untuk stok mencukupi.
"Tapi kan seakan terjadi anomali kalau stok cukup harga juga ikut mahal dan tak turun- turun. Terakhir informasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota dan Kabupaten Sukabumi harga beras akan normal setelah panen raya Februari mendatang," tutupnya.