SUKABUMIUPDATE.com - Lahan pertanian di wilayah Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi cukup subur, yang ditanam tidak hanya tanaman padi dan singkong saja. Tanaman rempah - rempah jenis kapulaga juga demikian. Kapulaga lebih dikenal dengan nama kapol.
Kapol menjadi hasil bumi yang memiliki nilai ekonomi bagi warga Kampung Cigodeg RT 7/6 Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran.
BACA JUGA:Â Petani Kapulaga Bangbayang Tuntut Pemkab Sukabumi Bantu Pemasaran
"Kami selain menanam padi juga memanfaatkan lahan yang kosong untuk dengan menanam kapol, " ujar Neng Rani Purwani (36 tahun) kepada sukabumiupdate.com.
Dikampung ini sebagai masyarakatnya menaman kapol. Maka bila siang hari, halaman rumah dipenuhi kapol yang dijemur.
Menanam kapol bisa dibilang enteng dan biayanya irit karena tidak memerlukan pupuk. Tetapi sangat diperlukan pemeliharaan disekitar pohon kapol agar tetap bersih dari rumput dan ilalang.
Neng Rani bersama suaminya Supardi sudah lama menanam rempah tersebut di tanah seluas 1000 meter persegi. Itupun terpisah-pisah.
"Sekarang bisa dibilang harga kapol menurun. Dalam kondisi kering Rp 50 ribu per Kilogram dan basahnya Rp 25 ribu. Tahun kemarin bisa mencapai Rp 70 ribu per Kilogram," ungkap Neng Rani.
BACA JUGA:Â Butuh Kapol Tegalbuled
Untuk pemasaran tidak ada kendala, pembelinya ada dari Waluran atau di Jampang Kulon.
"Kalau lagi bagus hasil panen bisa mencapai 10 Kilogram kapol kering. Lumayan bisa nambah pendapatan, serta panen bisa setiap waktu tidak ada musiman," pungkasnya