SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut terjadi anomali dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Alasannya, menurut JK, pertumbuhan ekonomi masih tertahan kendati indikator ekonomi bagus.
"Hampir semua indikator-indikator ekonomi nasional kita membaik, walaupun terjadi anomali kenapa larinya kurang terlalu kencang," kata JK di gedung BEI, Jakarta pada Selasa, 2 Januari 2017.
JK mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak secepat negara lain kendati inflasi tercatat rendah. Siang ini, Badan Pusat Statistik merilis data inflasi Indonesia sepanjang tahun 2017 sebesar 3,61 persen.
JK menyebut kondisi tersebut debatable lantaran utang nasional dan harga komoditas relatif terjaga. Situasi politik nasional, kata JK, juga terjaga dan stabil. JK mengatakan, harga komoditas pun tak bisa dikambinghitamkan atas dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Dulu kita tumbuh 5 persen karena harga batu bara turun, karet turun, sawit turun, sekarang alhamdulillah naik. Alhamdulillah untuk kita, untuk negara lain masyaallah," ujar JK.
JK membuka perdagangan di pasar modal pagi ini. Dalam sambutannya, JK mengapresiasi PT Bursa Efek Indonesia dan seluruh pihak yang telah berkontribusi mendorong pertumbuhan pasar modal pada tahun lalu. JK juga menyampaikan harapannya agar tidak hanya pasar saham yang bertumbuh, tapi juga investasi di sektor riil.
"Semoga tahun depan makin banyak perusahaan yang listing di sini supaya lebih ramai. Bukan hanya di perdagangannya, tapi ramai juga dalam efek di perdagangannya," ujar JK.
Sumber: Tempo