SUKABUMIUPDATE.com - Rahmat (61 tahun) warga kampung Parungseah Rt 04/07 Desa Parungseah Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi atau warga sekita menyebutnya Mamat. Tangannya masih belepotan dengan dedag. Ia baru saja beru saja memberi pakan Entok atau orang Sunda menyebut Entog.
Di lahan sekitar 300 meter persegi miliknya, Mamat menggeluti usaha berternak Entok sejak sembilan tahun lalu atau sekitar 2008. Saat ini ia membutuhkan bantuan modal usaha ternaknya. Pasalnya, penjualan hasil ternak hanya cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. "Keuntungannya cuma untuk menutupi kebutuhan sehari-hari saja. Istilahnya gali lobang tutup lobang ke warung, " ujar Rahmat di sela-sela memberikan pakan ternak, Sabtu (23/12/2017).
Saat ini, kata Mamat, hewan ternak Entok pedaging miliknya sebanyak 150 ekor. Semuanya masih anakan (DOD). Untuk sampe masa panen atau siap jual dibutuhkan waktu sekitar 70 hari. "Bobotnya rata-rata mencapai 1,7 kg hingga 1,8 kg. Kalau harga setiap ekornya berbeda, ada yang Rp36.000, ada juga yang Rp37.000. Jadi, tergantung bobot dagingnya," bebernya.
Mamat, ingin menambah beberapa kandang lagi. Untuk meningkatkan penghasilannya. "Inginnya sih membuat empat kandang lagi, supaya bisa menampung sampe dua ribuan. Biar keuntungannya bisa bertambah," jelasnya.
Mamat berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan modal untuk mengembangkan usaha ternaknya. "Mudah-mudahan pemerintah bisa memberikan bantuan modal. Baik itu berbentuk dana ataupun bibitnya saja. Apalagi ada pembinaan, pelatihan, dan dibantu pemasarannya. Pasti bisa berkembang," harapnya.