SUKABUMIUPDATE.com - Olahan abon ikan marlin di Kampung Cipatuguran, RT 04 RW 21, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu baru berjalan selama empat bulan ini. Namun, bisnis ini terbilang tumbuh pesat sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir yang tergabung dalam Kelompok Usaha Perempuan Nelayan "Bahari Power".
Ketua Bahari Power, Ayi, mengatakan kelompok usaha pengolahan abon ikan marlin ini mendapat bantuan dari Program Corporate Social Responsibilitu (CSR) dari PT Indonesia Power 2017, sekitar bulan Juli 2017. Bantuan tersebut berupa alat-alat pembuatan Abon berikut bahan baku. Nilainya sekitar Rp 1 juta.
BACA JUGA:Â Jenang Ciracap Kabupaten Sukabumi, Rasanya Enak dan Bikin Ketagihan
"Dari modal awal sekitar satu juta rupiah itu, sekarang nilainya sudah enam juta rupiah. Kalau untuk modal keseluruhan kita diberi bantuan oleh Indonesia Power itu sekitar 50 jutaan," ungkap wanita berusia 45 tahun ini kepada sukabumiupdate, Minggu (24/12/2017).
Ayi menjelaskan, produksi abon ikan marlin baru tiga bulan berlangsung. Dalam sebulan, pihaknya melakukan dua kali produksi, dengan kebutuhan bahan baku seitar 25 kilogram ikan marlin. Ini bisa menghasilkan 15 ons abon ikan marlin yang di kemas dalam kemasan masing masing satu ons.
"Kami masih ingin mengembangkan produksi supaya lebih banyak," jelas Ayi.
BACA JUGA:Â Banana Nugget, Jajanan Kekinian yang Lagi Hits di Sukabumi
Warga sekitar, Eni (43 tahun), menambahkan, meskipun baru berjalan sekitar tiga bulan, usaha yang digeluti bersama kelompoknya terbilang berkembang. Pemasarannya pun tak hanya di Sukabumi, melainkan sudah merambah beberapa kota di Jawa, Papua, Bandung, bahkan Singapura.
"Harganya Rp 20.000/ons," pungkas Eni.