Belajar dari Kegagalan Startup yang Layu Sebelum Berkembang

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ada sejumlah tantangan untuk pemain startup, yang ada di Indonesia, sehingga sukses seperti jauh dari jangkauan. "Secara umum ada dua kemungkinan, tak kunjung meraih keuntungan (profit) atau tak mengalami perluasan (scaling)," kata  Editor in Chief Tech in Asia Indonesia, Pradipta Nugrahanto di Auditorium Gojek, Blok M, Jakarta, pada Kamis, 30 November 2017.

Dalam program akselerasi Demo Day Remake City Jakarta 2017 itu, Pradipta, mengambil contoh kasus tutupnya startup yang tutup sebelum sempat berkembang.

Foodpanda, perusahaan startup jasa antar makanan berbasis web dan aplikasi yang hadir di Indonesia sejak Mei 2013, resmi menutup layanannya pada Oktober 2016. Pradipta mengatakan perusahaan ini tak bertahan di Indonesia karena terlalu banyak tenaga pengantar dan tak mempu bersaing dengan startup sejenis.

Foodpanda sebelumnya juga menutup layanannya di Vietnam pada 2015. Penutupan layanan dilakukan dalam bentuk penutupan situs dan aplikasi mobile, pemutusan kerja sama dengan semua mitra restoran, dan pemutusan perjanjian dengan semua mitra pemasaran.

Startup layanan asisten pribadi virtual, Halodiana juga mengehentikan layanannya pada April 2016, tujuh bulan setelah peluncurannya pada awal September 2015. Sedangkan, aplikasi sejenis bernama yessboss menghentikan layanan sejak Oktober 2016. Pradipta berujar, kegagalan terjadi karena perusahaan tak kunjung menggantikan tenaga manusia dengan teknologi mesin.

Dampak dari perubahan tren juga membawa Shopius pada kegagalan. Bermula mengusung konsep marketplace fashion customer-to-customer (C2C) pada 2013, perusahaan ini memilih pivot sebagai agregator toko fesyen di media sosial Instagram pada 2014. Dua tahun setelahnya, pada April 2016 Shopius gulung tikar. “Biaya akuisisi yang tinggi dan tak mampu bersaing," kata Pradipta.

Menurut Pradipta, pendanaan besar pun tak menjamin keberhasilan startup untuk bertahan di pasar Indonesia. Zeemi, platform untuk menikmati konten video siaran langsung menghentikan layanannya sejak Oktober 2016. Sempat mendapat suntikan dana awal sebesar US$ 1 miliar pada 2015, startup ini gulung tikar. Pradipta dalam hal ini mengatakan bahwa perusahaan gagal fokus terhadap produknya.

Peran dan fokus pengembangan aplikasi dari founder dalam setiap perusahaan juga dinilai sangat penting bagi Pradipta. Wavoo, startup berbentuk aplikasi kencan yang didirikan pada 2014 ditinggal oleh dua pendiri utamanya.

Menanggapi sejumlah tantangan bagi startup, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Josep Pesik mengatakan regulasi atau kebijakan dari pemerintah harus adaptif. "Bisa saja dalam 3 bulan ke depan, kebijakan sudah tak sesuai dengan perkembangan teknologi," kata dia.

Terkait itu, Ricky mengatakan, "Masa depan ekonomi dan inovasi menunggu regulasi baru."

Selain regulasi yang adaptif, Vice President Gocar dan Program Swadaya GO-JEK, Ardelia Apti mengatakan perusahaan startup harus merangkul banyak komunitas dan menawarkan solusi pada permasalahan yang dominan pada masyarakat. " Kembangkan inovasi apapun yang memberikan solusi," ujarnya.  

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)