Hasil Panen Melimpah, Ternyata Ini yang Digunakan Petani Asal Sukaraja Kabupaten Sukabumi

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Setiap pagi dan sore hari, warga yang melintasi areal pesawahan di Kampung Sawahlega Gentong, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibuat heran dengan tiang Bambu yang dipasangi speaker.

Dari alat yang dipasang di pematang sawah tersebut pun mengeluarkan bunyi mirip dengan suara cuitan burung.

Asep Suparlan (48 tahun), petani asal Kampung Tugu Cibeureum, RT 01/09, mengaku peralatan yang dipasang di sawahnya tersebut bernama Sonic Bloom, yaitu salah satu alat bantu dengan tekhnologi khusus di bidang pertanian untuk meningkatkan hasil panen agar lebih maksimal.

BACA JUGA: Rp700 per Kilogram, Petani Singkong di Kabupaten Sukabumi Ogah Panen

“Dengan suara frekuensi yang dipancarkan dari alat tersebut, gunanya untuk membantu membuka Stomata (pori-pori daun) menjadi lebar atau lebih terbuka,” terangnya kepada sukabumiupdate.com saat ditemui, Kamis (23/11/2017).

Peralatan yang terlihat sederhana itupun ia tempatkan di pematang sawah dengan ketinggian tiang Bambu sekitar tiga meter. Alat tersebut pun menurutnya dipasangi baterai (accu) 09 Volt, sebagai sumber daya listriknya.

Asep pun secara rutin mengoprasikan alat bantu tersebut hingga lima jam lamanya, mulai pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB, hingga siang pukul 11.00 WIB, setiap dua hari sekali. Sementara untuk penggunaan sore hari, dirinya pun kembali menyalakannya hingga pukul 20.00 WIB.

Menurutnya, penggunaan tekhnologi yang diterapkannya tersebut sebelumnya telah dicoba terlebih dahulu dua tahun lalu di sawahnya, di daerah Jampang Tengah. Sedangkan untuk satu Sonic Bloom yang Asep beli disalah satu toko pertanian di Kota Bogor, seharga Rp2 juta per unit itu mampu menjangkau lahan pertanian seluas hingga dua Hektare (Ha).

BACA JUGA: Bulog Targetkan Serap 83 Ribu Ton Gabah Petani Kabupaten Sukabumi

“Hasil panennya pun meningkat, sebesar 25 hingga 30 persen. Yang biasanya dalam satu Ha panen Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 6.614 ton, tapi dengan penerapan tekhnologi tersebut hasil panennya menjadi 8,314 ton GKP,” bebernya.

Selain mempercepat pertumbuhan tanaman, kata Asep, alat bantu tersebut juga bisa meningkatkan produksi serta meningkatkan mutu hasil panen. “Seperti meningkatkan kandungan nutrisi, memperpanjang mada simpat gabah, juga meningkatkan cita rasa,” sebutnya.

Asep pun mengajak para petani lainnya untuk mempergunakan alat bantu tersebut karena terbukti hasil panennya juga meningkat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)