SUKABUMIUPDATE.com - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada menilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini akan menguat. Ia melihat mulai menguatnya rupiah seiring bertahannya pasar terhadap berbagai sentimen yang ada diharapkan dapat membantu kembali melanjutkan penguatannya.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada support 13.545 dan resisten 13.510," kata Reza Priyambada, Senin, 20 November 2017.
Menurut Reza hal tersebut juga ditambah dengan masih melemahnya dolar AS seiring kembali munculnya kisruh politik di pemerintah Presiden Trump diharapkan turut menambah sentimen positif pada rupiah.
Situs resmi Bank Indonesia nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada Rp 13.517 pada Jumat, 17 November 2017. Reza melihat rilis tetapnya suku bunga acuan BI seperti yang disampaikan Bank Indonesia sehari sebelumnya tampak cukup membantu rupiah berbalik positif.
"Dalam Rapat Dewan Gubernur(RDG) Bank Indonesia pada 15-16 November 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen, dengan suku bunga Deposit Facility tetap 3,50 persen dan Lending Facility tetap 5,00 persen, berlaku efektif sejak 17 November 2017.
Menurut Reza tingkat suku bunga kebijakan saat ini dipandang memadai untuk menjaga laju inflasi sesuai dengan sasaran dan defisit transaksi berjalan pada level yang sehat. Di sisi lain, Reza menilai perkiraan BI di mana neraca pembayaran Indonesia tahun 2017 akan turun tipis dari 2016 dan utang luar negeri Indonesia selama Q3-17 yang naik 4,5 persen (YoY) dibandingkan periode sama 2016 atau menjadi sebesar US$ 343,1 miliar.
"Karena pertumbuhan utang publik, atau utang pemerintah dan bank sentral, yang naik 8,5 persen tidak menjadi penghalang rupiah untuk dapat menguat," ujar Reza.
Sumber: Tempo