Golongan Listrik Disederhanakan, Ini Tip Agar Tagihan Tak Jebol

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah bakal menyederhanakan golongan listrik rumah tangga non subsidi. Konsumen setrum berdaya 900VA bakal didorong menggunakan 1300VA, sementara pengguna 1300VA - 4400VA bakal menjadi 5.500VA.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan penyederhanaan tarif listrik akan mengakibatkan konsumen berlaku boros. Dia menilai akibat aliran listrik yang loss stroom, konsumen berpotensi menggunakan energi listrik dengan tak terkendali.

Perencana keuangan Eko Endarto mengatakan apabila kebijakan itu terjadi, tidak ada pilihan lain masyarakat mesti berhemat. "Ini sama seperti kalau gaji kita dinaikin ya. Mau enggak mau kita yang mengatur kan. Bukan orang lain," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 16 Oktober 2017.

Untuk itu, dia membagikan beberapa langkah yang bisa diterapkan masyarakat untuk mengendalikan konsumsi listrik agar tidak jebol. Kiat pertama adalah dengan menargetkan konsumsi listrik bulanan. "Jadi ditarget tiap bulan harus sama."

Pengguna listrik bisa melihat konsumsi listrik bulanannya. Apabila belum sesuai target, alias masih kebablasan, kata Eko, maka bulan depan harus menguranginya. "Mau tidak mau kita mesti pantau terus."

Apabila sistem yang digunakan adalah prabayar, maka mesti selalu dicatat jangka waktu penggunaan dari pulsa listrik yang digunakan. Sehingga untuk berikutnya bisa lebih mudah merencanakannya. "Kalau pakai yang prabayar, misalnya isi Rp 100 ribu, berapa lama ini bakal habis. Ini juga ditarget tiap bulan harus sama," kata dia.

Selanjutnya, secara teknis masyarakat bisa membatasi beberapa hal yang kerap diabaikan. "Namun agak sulit memang ya di zaman sekarang. Jadi agak menyusahkan," tuturnya.

Contohnya, kata Eko, memasang timer pada pendingin ruangan atau AC. AC bisa dinyalakan menjelang tidur, lalu diatur agar mati dengan sendirinya pada tengah malam sekitar pukul 00.00 atau 01.00, ketika pengguna listrik sudah terlelap.

Selanjutnya, adalah dengan membuat beberapa lampu terhubung dalam satu saklar yang bisa dimatikan dan dihidupkan secara bersamaan. "Itu bisa membuat efisien," kata dia.

Langkah teknis lainnya adalah secara disiplin memastikan tidak ada alat listrik yang menempel di stop kontak apabila sedang tidak dipergunakan. Menurut Eko, yang membuat tagihan listrik melonjak justru perilaku sederhana yang kadang tidak disadari. "yang jadi boros itu karena yang kecil-kecil bukan yang besar."

Tip berikutnya, kata dia, adalah memilih alat-alat dengan konsumsi daya yang rendah. Menurut dia, dewasa ini telah banyak alat yang watt-nya rendah namun tetap berkualitas bagus. "Jadi memang sejak awal harus kita atur," ucapnya.

Pemerintah bakal melakukan penyederhanaan kelas golongan pelanggan listrik rumah tangga nonsubsidi yang berlaku untuk golongan 900 VA tanpa subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, dan 4.400 VA.

Golongan 900 VA akan dinaikkan dan ditambah dayanya menjadi 1.300 VA, sementara sisanya akan menjadi 5.500 VA. Besaran daya 5.500 VA dipilih lantaran tarifnya yang seragam dengan golongan di bawahnya hingga 1.300 VA, yakni Rp 1.470 per kWh. Sementara pelanggan golongan berdaya 900 VA yang dinaikkan ke 1.300 VA tetap dikenai tarif Rp 1.352 per kWh.

Selanjutnya, golongan di atas 5.500 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.200 VA, dan golongan 13.200 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom.

Pemerintah berharap dengan penyederhanaan golongan listrik tersebut, tenaga listrik lebih bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena visi pemerintah dalam bidang kelistrikkan adalah menaikkan kapasitas listrik, pemerataan layanan listrik dengan target elektrifikasi nasional 97 persen hingga tahun 2019, dan keterjangkauan masyarakat dalam mengakses listrik.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)