SUKABUMIUPDATE.com - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan kembali melanjutkan pelemahan. Pergerakan dolar Amerika Serikat yang kembali berbalik menguat memberikan tambahan sentimen negatif terhadap rupiah.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.563 dan resisten 13.520," kata Reza Priyambada, Selasa, 14 November 2017.
Reza mengingatkan untuk tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah. Situs resmi Bank Indonesia kurs rupiah terhadap dolar AS tercatat Rp 13.555 pada 13 November 2017.
Reza menilai, berbalik menguatnya Dolar AS setelah mampu melewati GBP(Pound Sterling) yang terdepresiasi dan adanya imbas dari meningkatnya imbal hasil obligasi AS, menyebabkan makin melemahnya rupiah.
Menurut Reza melemahnya GBP disebabkan karena telah merespon adanya mosi tidak percaya dari parlemen terhadap Perdana Menteri Theresia May.
"Adanya berita pemerintah Indonesia dan Jepang yang menandatangani pertukaran nota untuk pendanaan dua proyek di Indonesia melalui bantuan pinjaman dari Jepang sebesar 127,215 miliar yen atau sekitar Rp 15,2 triliun, tidak cukup kuat berimbas positif pada laju rupiah," ujar Reza.
Ia juga melihat dari perkiraan Bappenas di mana pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 akan mencapai 5,1 persen atau di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan(APBN-P) 2017 yang sebesar 5,2 persen juga tidak cukup kuat memberi andil positif pada rupiah.
Sumber: Tempo