SUKABUMIUPDATE.com – Selama tiga tahun harga jual singkong jenis manggung di wilayah pajampangan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami keterpurukan. Pasalnya harga per kilogramnya hanya dikisaran Rp350, sampai Rp370 perak.Â
“Dulu sekitar 2013 sampai 2014 harga singkong cukup lumayan mencapai seribu, sampai  seribu dua ratus rupiah per kilogram,†ujar salah seorang petani  Aep ( 40 tahun) warga Kampung Cibojong RT 01/09, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/11/2017).
BACA JUGA: Harga Rendah, Petani Waluran Kabupaten Sukabumi Olah Singkong Jadi Gaplek
Menurut Aep, hampir tiga tahun ini harga komoditas tersebut mengalami anjlok. Seperti di Kecamatan Waluran, petani dan pengepul terpaksa menjual dengan harga murah. “Alasannya sayang kalau gak dijual daripada singkong membusuk atau habis sama babi hutan,†keluhnya.Â
Selain harga murah kata Aep, akses jalan juga sulit dilalui  karena musim hujan, apalagi kebanyakan petani menanam singkong di lahan Perhutani Citutupan, yang jauh dari jalan aspal.
“Dari petani harga beli Rp400 perak, itu sudah termasuk ongkos panen dan angkut. Sementara harga jual ke tengkulak Rp500 perak, musim hujan begini terkadang habis untuk biaya operasional,†ungkapnya.
BACA JUGA:Â Ditambah Pungli, Harga Singkong di Bojongjengkol Kabupaten Sukabumi Ngagejret Pisan
Sementara ini permintaan ada dari Lampung cuma harga masih rendah, dan kendala utama akses jalan dari kebun ke pinggir jalan raya.
“Sehari paling 1,5ton, sedangkan persediaan singkong milik petani masih banyak yang belum di panen. Harga singkong di Kabupaten Sukabumi hampir semua rendah, seharusnya ada peran serta pemerintah yang bisa membantu petani singkong terutama masalah harga,†harap Aep.