SUKABUMIUPDATE.com - PTÂ PLNÂ Distribusi Jawa Barat meresmikan jaringan listrik pedesaan untuk 233 dusun di beberapa kabupaten di Jawa Barat. Untuk mengaliri listrik di daerah itu, PLN telah memasang kabel sepanjang 197 kilometer dan memasang beberapa trafo.
"Ada 891 dusun (yang belum teraliri listrik), sekarang 233 dusun yang diresmikan (dialiri listrik). Februari kita resmikan sisanya (658 dusun)," kata General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana saat meresmikan Jaringan Listrik Perdesaan, di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 2 November 2017.
Iwan menjelaskan, 233 dusun tersebut berada di 156 desa. Dia mengajak semua masyarakat menjaga aset PLN tersebut. "Mari kita jaga, dan terima kasih kepada warga yang mengizinkan pendirian tiang di wilayahnya," katanya.
Menurut Iwan, ratio rumah tangga yang sudah teraliri listrik di Jawa Barat sebanyak 98,5 persen. Sementara sisanya 1,5 persen belum dapat listrik. "Kita akan nyalakan di 2018. Mudah-mudahan tercapai," ucapnya.
Iwan mengatakan, pihaknya kesulitan akses untuk mengalirkan listrik ke pedesaan. Di beberapa kabupaten, akses jalan ke lokasi pemasangan tiang listrik rusak parah. "Di desa lain, tiang-tiang ada yang harus dipanggul. Itu kesulitan PLN," kata dia.
Disinggung adanya warga yang wilayahnya sudah ada listrik tapi terkendala dana saat akan memasang listrik, Iwan menjelaskan, pihaknya sudah memberikan kemudahan bagi warga. Salah satunya bisa dicicil selama 12 bulan. "Jika harus bayar, bisa dicicil tanpa bunga," tegasnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan, pemprov Jawa Barat telah menganggarkan Rp 50 miliar tahun ini untuk membantu warga yang tidak mampu memasang listrik. "Tahun ini siapkan Rp 50 miliar untuk warga tidak mampu pasang listrik. Kalau mampu silakan bayar. Agar mencapai Jabar Caang 2018," jelasnya.
Deddy berseloroh, kalau di desa enggak ada listrik, apa kata dunia. Dengan adanya listrik, pembangunan di desa bisa lebih baik. "Anak sekolah juga belajar lebih baik, anak-anak semangat belajar," katanya.
Dengan listrik, tambah Deddy, bisa menggerakan produktivitas masyarakat. Kesejahteraan warga tentu akan meningkat. "Kalau gelap terus bawaannya ingin bikin anak terus. Kalau ada listrik bisa ada kegiatan lain," jelas dia.
Sumber: Tempo