SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan pelemahan rupiah disebabkan sentimen pada waktu-waktu tertentu saja, sehingga hanya bersifat temporer. Sebelumnya pelemahan nilai tukar berlanjut pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Jumat, 20 Oktober 2017. Rupiah ditutup melemah 0,03 persen atau empat poin di level Rp 13.519 per dolar Amerika Serikat.
"Ada masa-masa suasana pasar terpengaruh oleh isu global atau juga yang sifatnya fundamental. Perdagangan ekspor impor dan cadangan devisa kita bagus, maka fundamental itu akan dapat menjaga nilai tukar pada tingkat yang cukup stabil," ujarnya saat ditemui di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hari ini dibuka di angka Rp13.495. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.537-13.486 per dolar Amerika. Rupiah menguat 21 poin atau 0,16 persen pada pukul 15.15 hari ini.
Penguatan rupiah terjadi setelah kemarin dolar Amerika sempat rebound yang didorong meningkatnya ekspektasi kebijakan pemangkasan pajak di Amerika.
“Pemangkasan pajak adalah kebijakan yang paling mendorong optimisme pasar. Jadi, saya pikir, ada pandangan bahwa dia (Presiden Amerika Donald Trump) akan mendapatkan sesuatu,†ujar Rachel Winter, Senior Investment Manager Killik & Co mengomentari pernyataan Sri Mulyani tentang nilai tukar mata uang rupiah.
Sumber: Tempo