SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah menjamin tak ada kelangkaan pasokan barang kebutuhan pangan akibat gagal panen karena saat ini sudah mulai memasuki musim hujan. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menyebutkan daerah yang berpotensi panen jauh lebih besar dari daerah yang berpotensi gagal panen.
"Tapi kita sudah petakan wilayah yang masuk endemis banjir, seperti di daerah Pantura, Demak, Blora, dan Tuban. Itu sudah diantisipasi," ujarnya saat jumpa wartawan di Toko Tani Indonesia, Jakarta Timur, Ahad, 15 Oktober 2017.
Masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kelangkaan pasokan karena jumlah wilayah yang terkena dampak banjir dan kekeringan hanya 200 ribu hektare dari total 12 juta hektare. Selain itu, saat ini Kementerian Pertanian sedang mendorong para petani untuk mulai menanam pada bulan ini.
Jadi, menurut Agung, pada Januari nanti sudah masuk masa panen. "Petani juga enggak perlu khawatir karena sudah ada asuransi. Kalau benar-benar tidak panen, akan dapat asuransi," ucapnya.
Lebih lanjut, Agung menuturkan, saat ini, Kementerian Pertanian sedang merancang sistem online untuk Toko Tani Indonesia. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa berbelanja kebutuhan pokok dengan harga acuan pemerintah dan memperpendek rantai distribusi komoditas. Jadi masa simpan hasil panen petani akan lebih singkat dan produksi bisa lebih sering.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menargetkan produksi kedelai bisa mencapai 2,9 ton pada 2018. Jika target tersebut tercapai, artinya Indonesia akan mencapai target swasembada kedelai pada tahun depan.
Kepala Subdit Kedelai Kementerian Pertanian Mulyono mengatakan penanaman di area tanam baru pada Oktober 2017 dan produktivitas 1,5 ton per hektare akan mendorong peningkatan produksi pada 2018 sebesar 2,9 juta ton. Sedangkan total kebutuhan kedelai nasional yang menjadi salah satu barang kebutuhan pangan itu mencapai 2,4 juta ton. "Kami mulai memacu produksi kedelai guna mencapai target swasembada pada 2018 melalui penambahan luas tanam dan bertahap mengurangi impor kedelai," tuturnya akhir pekan lalu.
Sumber: Tempo