SUKABUMIUPDATE.com - Toko Tani Indonesia di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta menyelenggarakan Gelar Pangan Murah dengan menjual beras seharga Rp 8 ribu per kilogram pada Rabu, 4 Oktober 2017. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan gelar pangan murah berkualitas di PIBC bukan hanya sekarang dilakukan Kementan, tetapi sejak dibukanya outlet TTI di PIBC dua pekan lalu.
"Bukan karena terjadi kelangkaan pasokan di masyarakat, khususnya di DKI Jakarta, tetapi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan harga beras berkualitas dengan harga terjangkau," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Oktober 2017.
Agung berujar harga jual beras di Toko Tani Indonesia bisa lebih murah karena di pasok langsung dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sehingga mampu memotong rantai distribusi yang panjang, menjadi hanya tiga hingga empat titik distribusi.
Berdasarkan data PIBC, pasokan beras harian sampai hari Selasa, 3 Oktober 2017, mencapai 4.204 ton, sedang pengeluaran harian sebesar 3.338 ton. Agung berujar batas normal pasokan adalah 2.500 ton per hari.
"Sekarang ini stok beras di PIBC mencapai 53.009 ton, jauh lebih tinggi dari batas stok normal pada akhir bulan 30.000 ton," kata dia. Dengan begitu, menurut dia, ketersediaan beras di masyarakat masih cukup dan aman.
Perkembangan harga beras di PIBC sejak efektivitas penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras 18 September 2017, kata Agung, menunjukkan kondisi stabil, bahkan beberapa jenis beras seperti Setra, Muncul III, IR-64 I, dan IR-64 II mengalami penurunan berkisar Rp 25 per kilogram hingga Rp 75 per kilogram.
Hasil pemantauan Kementerian Pertanian terkait harga beras dipasar modern, ujar dia, sudah mengikuti HET, sedangkan di pasar tradisional DKI Jakarta, harga beras baik premium, medium, dan termurah cukup stabil. Sampai hari Selasa, 3 Oktober 2017, harga Beras Premium adalah Rp 12.218 per kilogram atau dibawah HET Beras Premium Rp 12.800 per kilogram.
Gelar pangan murah khususnya beras, kata Agung, bertujuan pula untuk menjawab berbagai isu di media yang menyoroti kelangkaan beras, baik di ritel modern maupun pasar tradisional.
"Saat ini musim panen gadu, dimana kualitas gabah atau beras yang dihasilkan petani sangat bagus, sehingga para pelaku usaha lebih mudah mengolah menjadi beras premium," ujar Agung.
Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan mempunyai program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI yang menyediakan komoditas pangan, khususnya beras murah dan berkualitas untuk masyarakat.
PUPM-TTI yang beroperasional sejak tahun 2016, sampai saat ini sudah memiliki outlet TTI 2.839 unit yang tersebar di 32 provinsi. Sebanyak 1.113 unit beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Sumber: Tempo