SUKABUMIUPDATE.com - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada mengatakan laju bursa saham Asia melemah, sedangkan Eropa dan Amerika meningkat. Menguatnya laju indeks AS dengan sentimen reformasi pajak yang akan dirilis pemerintahan Trump, tidak serta merta membuat laju bursa saham Asia menguat secara menyeluruh "Sentimen reformasi pajak tersebut membuat laju US$ menguat dan berimbas ke pasar saham Asia," kata Reza Priyambada, Jumat, 29 September 2017.
Hal tersebut dilihat dari Nikkei menguat seiring kenaikan US$ yang membuat yen Jepang melemah. Sementara Korea Composite Stock Price Index atau KOSPI naik meski saham-saham tekno melemah. Kenaikan saham-saham perawatan Australia membuat indeks ASX menguat. Laju sejumlah indeks Tiongkok melemah seiring kenaikan USD yang berimbas pada melemahnya CNY.
Di Eropa pasca melemah, laju bursa saham Eropa mencoba kembali naik. Menurut Reza pelaku pasar terlihat optimis pasca pengumuman kerangka reformasi pajak AS meski mereka cenderung menahan diri sembari menunggu kejelasan dari AS terkait hal tersebut.
"Indeks pan-European Stoxx600 menguat 0,51 persen dengan pergerakan variatif berbagai sektor, terutama saham-saham perbankan yang kembali mengalami kenaikan dengan memfaktorkan reformasi pajak AS dan potensi kenaikan The Fed di akhir tahun nanti," kata Reza Priyambada.
Di Eropa juga terlihat menanggapi positif komentar dari ECB yang akan melakukan rekalibrasi kebijakan yang diasumsikan pelonggaran moneter masih akan dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi kawasan.
Di zona Amerika adanya optimisme akan reformasi pajak dari pemerintahan Trump membuat sejumlah indeks saham AS kembali melanjutkan kenaikannya. "Saham McDonald menguat 2 persen dan menjadi pendorong naiknya indeks saham AS seiring adanya kenaikan rating dan rekomendasi," kata Reza Priyambada. Di sisi lain, kenaikan indeks saham AS turut ditopang kenaikan saham-saham material dan properti real estate.
Sumber: Tempo