SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap tiap pihak bisa menjaga limpahan stok ikan di kawasan perairan nasional agar tak lagi volumenya turun di masa mendatang. "Sekarang ikan banyak, jangan sampai stok ikan turun lagi. Kita harus pastikan ikan tetap banyak dan ada," kata Menteri Susi di Jakarta, seperti dikutip dari rilis yang diterima, Senin, 18 September 2017.
Menurut Susi Pudjiastuti, semua orang wajib menjaga dan memantau kondisi kawasan perairan di berbagai daerah agar tidak ada lagi aktivitas penangkapan ikan secara ilegal. Kapal-kapal besar yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan mengeruk ikan di laut nasional juga harus ditindak oleh apparat.
KKP mengukur potensi sumber daya perikanan di kawasan perairan nasional setiap tahun sehingga dapat menjadi dasar bagi kebijakan yang menentukan berapa batas jumlah perikanan yang boleh ditangkap secara berkala. "Riset yang kami jalankan setiap tahun adalah melakukan stock ‘assessment‘ melalui pendekatan saintifik,†ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan KKP, Zulficar Mochtar.
Dengan pendekatan itu, menurut Zulficar, sehingga bisa ditentukan berapa jumlah ikan yang bisa diambil agar sumber daya perikanan tetap berkelanjutan. Ia menyebutkan, hasil dari riset penilaian stok ikan itu juga penting selain untuk menjawab persoalan dari segi ilmiah, juga sebagai dasar membangun kebijakan.
Sebelumnya, KKP memperkirakan potensi perikanan tangkap di 11 wilayah pengelolaan perikanan yang tersebar di seluruh kawasan perairan Indonesia saat ini mencapai 9,9 juta ton. Angka tersebut meningkat dari potensi tahun 2011 sebesar 6,5 juta ton. Hal tersebut berasal dari "stock assesment" yang dilakukan sepanjang tahun 2016 dengan cakupan wilayah 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan.
Berdasarkan hasil itu, KKP mengeluarkan Kepmen KP Nomor 47/KEPMEN-KP/2016 tentang Estimasi Potensi, jumlah tangkapan yang diperbolehkan dan tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di WPP NRI dengan estimasi potensi sebesar 9,9 juta ton. Pada 2017 ini, Balitbang KP juga telah menganggarkan Rp 736,5 miliar sebagai alokasi pagu untuk menjalankan kegiatan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan yang meliputi pembangunan Piamari dan Miamari, melaksanakan stock assessment dan implementasi Sistem Informasi Nelayan Pintar di 7 pelabuhan.
Terkait dengan peningkatan stok ikan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai keberhasilan meningkatkan beragam jumlah spesies perikanan itu antara lain karena suksesnya kebijakan untuk memberantas pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia. Stok ikan yang melimpah terlihat dengan menggunakan teknologi citra satelit.
Sumber: Tempo