SUKABUMIUPDATE.com - Nilai tukar rupiah pada hari ini terpantau menguat 49 poin menjadi Rp 13.135 per dolar Amerika Serikat (AS). "Mata uang rupiah kembali bergerak naik di tengah kepercayaan pelaku pasar uang terhadap perekonomian nasional menyusul membaiknya defisit anggaran," kata analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, Senin, 11 September 2017.
Menurut Reza , rupiah terkena imbas positif pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan defisit anggaran hingga Agustus 2017 mencapai 1,65 persen atau Rp 224,3 triliun, atau lebih rendah dari periode yang sama pada 2016 yang mencapai 2,09 persen.
Sebelumnya, pada Minggu kemarin, 10 September 2017, Reza memperkirakan laju rupiah berpeluang melanjutkan penguatan. Laju rupiah diprediksi berada pada rentang support 13.355 dan resisten 13.195.
Reza menjelaskan, laju rupiah yang mampu menguat di akhir pekan ini mampu membuka peluang kenaikan lanjutan secara tren. Kondisi dari dalam negeri pun dinilai cukup membantu penguatan rupiah. "Diharapkan awal tren kenaikan tersebut dapat membuat kenaikan lanjutan pada rupiah," kata dia.
Reza menambahkan data cadangan devisa yang dirilis Bank Indonesia juga turut menopang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar valas domestik.
Cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2017 meningkat satu miliar dolar AS menjadi 128,8 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017 yang tercatat 127,8 miliar dolar AS.
Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, mengatakan estimasi pasar mengenai kebijakan kenaikan suku bunga Amerika Serikat oleh The Fed yang belum akan dilakukan dalam waktu dekat turut mempengaruhi pergerakan rupiah.
"The Fed diproyeksikan mengalami kesulitan untuk menaikan suku bunga acuannya menyusul laju inflasi di Amerika Serikat yang masih melambat," kata Lukman.
Sumber: Tempo