SUKABUMIUPDATE.com - Pengusaha Rahmat Gobel dikabarkan akan membantu menyelamatkan PT Nyonya Meneer dari kebangkrutan setelah perusahaan jamu itu diputuskan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang karena terlilit utang.
"Mudah-mudahan dengan bantuan Rahmat Gobel, bisa bangkit. Artinya ada The Big Man yang sudah ada dan mengayomi kami," kata Charles Saerang, Presiden Direktur Nyonya Meneer, Rabu, (16/8/2017).
Charles mengatakan Gobel berinvestasi di perusahaan Nyonya Meneer, yang telah berusia 98 tahun, dengan semangat menyingkirkan jamu berbahan kimia. Musababnya, menurut Charles, Gobel melihat banyak produk berlabel jamu tetapi di dalamnya berbahan kimia.
"Pasar jamu tradisional dihancurkan dengan jamu berbahan kimia. Saya dan Rahmat Gobel ingin menyingkirkan jamu berbahan kimia," ucapnya.
Selain itu, Charles mengatakan, Gobel berkomitmen ingin menyuarakan market jamu sebagai warisan leluhur. Jadi, kata dia, sayang sekali jika perusahaan Nyonya Meneer, yang usianya sudah hampir seabad, bangkrut. Jangan sampai masyarakat lupa dengan perkembangan jamu tradisional yang dibawa Nyonya Meneer sejak 1919. "Kadang orang lupa."
Charles tidak ingin menyalahkan siapa pun atas masalah yang terjadi di Nyonya Meneer. Apalagi, pailitnya perusahaan karena gugatan utang yang dilayangkan penyuplai, yang telah bekerja sama dengan Nyonya Mener sejak 70 tahun lalu.
Pelajaran ke depan, kata Charles, jangan sampai masalah kecil ini terjadi lagi, yang berpotensi menghilangkan warisan budaya luhur berupa jamu tradisional asli. "Ini mengerikan. Aturan harus diperbaiki lagi," ujarnya. Selain itu, Charles berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mendukung Nyonya Meneer, agar bisa bertahan. Menurutnya, warisan budaya seperti jamu harus dipertahankan untuk kepentingan Indonesia.
Siapa pun, kata Charles, investor yang masuk ke perusahaan Nyonya Meneer wajib mempertahankan keaslian jamu tradisional tanpa bahan kimia, yang justru bisa merusak kesehatan. "Ini kepentingan untuk Indonesia," kata Charles.
Sumber: Tempo