SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pihaknya menyambut baik rancangan inflasi pada RAPBN 2018 sebesar 3,5 persen. Ia menambahkan hal itu merupakan komitmen pemerintah dan BI menuju era inflasi rendah dan stabil.
Saya juga melihat asumsi yang lain itu baik dan betul-betul mengarah kepada postur yang sehat," kata Agus Marto saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Agus Marto menuturkan komitmen menuju defisit fiskal di kisaran 2,19 persen pada RAPBN 2018 menunjukkan defisit anggaran akan lebih rendah. Alasannya defisit di 2017 adalah 2,67 persen terhadap PDB Indonesia.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada RAPBN 2018. Lalu juga ditargetkan pada RAPBN 2018 pendapatan negara sebesar Rp 1.878,4 triliun dan belanja negara sebesar Rp 2.204,4 triliun.
Selain itu, inflasi diperkirakan tetap dapat terjaga di tingkat 3,5 persen. Defisit anggaran terhadap PDB diperkirakan akan berada di angka 2,19 persen.
Menurut Agus Marto proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2017 sebesar 5,4 persen bisa dipahami sebagai upaya pemerintah mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. "Di BI kami perkirakan 5,3 persen (pertumbuhan ekonomi)."
Agus Marto mengungkapkan rasio utang pemerintah juga dilihat tetap akan dijaga di bawah 30 persen dari PDB. "Kami sambut baik. Asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika di Rp 13.500 pun bisa kami terima," ujarnya.
Sumber: Tempo