SUKABUMIUPDATE.com - Keinginan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) terus ditingkatkan direspon oleh para pimpinan perusahaan pelat merah. Beberapa mengklaim tingkat TKDN di usaha mereka sudah tergolong tinggi.
"Untuk transmisi dan distribusi itu besar sekali, hampir 80 persen," ujar Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara Sofyan Basri saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (1/8/2017).
Sofyan melanjutkan bahwa untuk pembangkit, PLN masih berusaha meningkatkan prosentase TKDN nya. Ia berkata, prosentasenya saat ini masih di angka 30-40 persen.
Masih rendahnya TKDN di pembangkit listrik, kata Sofyan, karena faktor teknologi. Ia menyebut industri lokal belum mampu memaksimalkan teknologi yang rendah polusi.
Direktur Pertamina Elia Masa Manik mengklaim TKDN Pertamina paling banyak di sektor Hulu. Adapun hal itu di bawah koordinasi skk Migas. "Mereka yang monitor, mereka yang buat aturan, sejauh ini kalau Pertamina sampai 70 persen penggunaan TKDN-nya," ujar Elia. Porsi 70 persen itu, kata Elia, meliputi penggunaan layanan instalasi peralatan untuk melakukan pengeboran, perbaikan sumur, dan masih banyak lagi.
Ditanyai soal menutupi kekurangannya, Elia mengatakan hal itu bukan perkara gampang. Misalnya, untuk pengadaan casing, Pertamina masih mengandalkan hasil impor. "Seperti misalnya casing, terus alat-alat bor. Kalau kita di laut lepas, memang banyak yang kita harus impor," ujarnya mengomentari pernyataan Jokowi.
Sumber: Tempo