SUKABUMIUPDATE.com – Ramainya pemberitaan penggerebekan gudang beras merk Ayam Jago, Maknyus, Pandan Wangi dan Rojo Lele, membuat pedagang beras di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat alamai penurunan penjualan.
Selain alami penurunan penjualan, para pedagang mengaku khawatir beras-beras tersebut disita aparat.
BACA JUGA:Â Beras Diduga Oplosan Masih Beredar di Kota Sukabumi, Pemerintah dan Polisi Belum Bertindak?
"Terus terang saya khawatir kalau beras-beras yang diduga oplosan ini disita aparat. Sebab untuk mendapatkan beras-beras ini saya mengeluarkan modal tidak sedikit. Kalau beras ini di sita, modal saya hilang. Siapa yang bertanggung jawab,†ucap ES (33 tahun) pedagang beras di wilayah Kecamatan Cicurug, Selasa (25/7/2017) yang meminta namanya disingkat.
Ia mengatakan telah menghubungi distributor area Sukabumi, PT Tata Makmur Sejahtera (TMS) pemasok beras yang diduga oplosan itu. “Saya sedikit lega ketika pihak distributor mengatakan akan mendatangi toko saya, dan sedang menyelesaikan persoalan ini di tingkat pusat,†ungkapnya.
BACA JUGA:Â Diduga Oplosan, Beras Cap Ayam Jago Dijerat Pasal Perbuatan Curang
ES menjelaskan ia menjual beras merk Maknyuss ukuran 2.5 kilogram seharga Rp35 ribu, dan ukuran 5 kilogram Rp 65 ribu. Sebelumnya, ia bisa menjual 100 kantong dalam seminggu beras Maknyuss.
“Tapi semenjak dikabarkan beras itu oplosan, penjualan berkurang. Saya hanya stok 100 kantong setara 5 kwintal,†ujarnya.
Selain menjual beras Maknyus, ES juga menjual beras premium produk PT Sukses Abadi Karya Inti yang beralamat di Jalan Raya Solo, Sragen KM 23 Duyungan, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.