SUKABUMIUPDATE.com - Harga garam saat ini di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sukabumi beberapa hari terakhir ini melambung tinggi. Biasanya harga per sachet Rp500, kini Rp1.500, dan komoditasnya pun sulit ditemukan alias mulai langka.
Sunarsih (40 tahun) warga Perum Mangkalaya 2 Blok Y Nomor 13, Desa Mangkalaya, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menerangkan tidak mempermasalahkan kenaikan harga, asal barang tersedia.
BACA JUGA:Â Harga Singkong Terjun Bebas, Pengepul di Bojongtipar Kabupaten Sukabumi Terancam Gulung Tikar
“Ketepatan saya sedang kehabisan garam. Pas mau beli ke warung, warung mengatakan garam sedang kosong. Saya pun kemudian membeli ke grosir. Ternyata ketersediaan garam di grosir itu pun kosong. Memang mendapatkan garam di satu warung lainnya, hanya saja harganya bikin kaget juga. Tidak nyangka naiknya tiga kali lipat,†sebut Sunarsih.
Sementara Lubis (45 tahun) pemilik gorsir di bilangan Kecamatan Gunungguruh mengaku sudah tiga hari ini tidak mendapatkan pasokan garam. “Saya tidak tahu kenapa pasokan terhenti selama tiga hari terakhir ini,†katanya.
Pantauan sukabumiupdate.com, di Pasar Semi Modern (PSM) Cisaat, tidak banyak pedagang yang menjual garam. Kalaupun ada, harga per satu pak nya mencapai Rp47.500 dari biasanya Rp17 ribu. “Memang kemarin ada pasokan masuk, tapi tidak banyak. Harganya pun naik. Dan seumur-umur saya dagang, baru kali ini merasakan harga garam yang menggila,†kata Eneng Markonah seorang pedagang kelontong.
BACA JUGA:Â Harga Sepi di Pasar Tradisional Kota Sukabumi masih Mahal
Sementara di PSM Cibadak, stok akan garam juga minim. Sejumlah pedagang kelontong mengaku pasokan dari distributor minim. “Permintaan garam tiga hari terakhir ini sangat tinggi. Kami pedagang tidak bisa menyediakan karena pasokan dari distributor minim,†kata salah seorang pemilik toko kelontong, Teddi Ibrahim.
Pihak Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, belum berhasil dikonfirmasi soal mulai langkanya garam di wilayah tersebut.