SUKABUMIUPDATE.com - Harga minyak mentah turun ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir pada perdagangan Selasa (20/6) di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan pemangkasan output OPEC gagal untuk mengurangi pasokan global.
Minyak mentah patokan AS, West Texas Intermediate, untuk pengiriman Juli melemah 2,2 persen atau 0,97 poin ke level USD 43,23 per barel di New York Mercantile Exchange, terendah sejak pertengahan September.
Kontrak berjangka WTI sempat menguat setelah American Commodity Institute memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS turun sebesar 2,72 juta barel pekan lalu, sementara pasokan bensin naik 346.000 barel.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Agustus tergelincir 2,3 persen atau 0,89 poin ke level USD 46,02 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
Seperti dilansir Bloomberg, Libya memompa minyak mentah dengan tingkat tertinggi dalam empat tahun terakhir, dengan jumlah minyak yang tersimpan di kapal tanker mencapai level tertinggi di tahun 2017 awal bulan ini.
"Kita masih memiliki banyak minyak," kata Tariq Zahir, manajer investasi komoditas Tyche Capital Advisors, seperti dikutip Bloomberg.
"Pasokan minyak Libya akan sedikit lebih banyak dari yang diperkirakan. Intinya adalah bahwa pasokan berlebih di AS ini tidak terlihat melambat dalam waktu dekat,†ucap Tariq.
Sumber: Tempo